Pemerintah bersama perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) serta penyaluran bantuan kemanusiaan bagi ratusan ribu warga terdampak banjir bandang dan longsor di wilayah Sumatera. Di saat yang sama, pemerintah juga mulai menyiapkan program rekonstruksi jangka panjang untuk memulihkan kehidupan masyarakat pascabencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan total 44.045 unit hunian sementara yang tersebar di tiga provinsi terdampak. Rinciannya, Aceh sebanyak 36.328 unit, Sumatera Utara 5.158 unit, dan Sumatera Barat 2.559 unit. Pembangunan huntara di Kabupaten Pidie, Aceh, telah dimulai untuk 12 keluarga terdampak banjir di Kecamatan Tangse, menjadi langkah awal fase pemulihan darurat.
Selain upaya pemerintah, BPI Danantara bersama BP BUMN juga mempersiapkan sekitar 15.000 unit hunian sementara di berbagai wilayah Sumatera melalui program BUMN Peduli. Prabowo Subianto menargetkan seluruh hunian sementara dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan. Setelah itu, pemerintah akan melanjutkan pembangunan hunian tetap dengan luas sekitar 70 meter persegi per unit.
Ribuan Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Dikerahkan
Dalam rangka penanganan darurat, Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan dari berbagai perusahaan BUMN serta 109 armada truk pembawa bantuan kemanusiaan. Pelepasan relawan dilakukan pada Jumat (19/12/2025) di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, dengan Aceh sebagai wilayah prioritas penanganan.
Kepala BP BUMN sekaligus Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa kehadiran BUMN dalam situasi bencana merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.
“BUMN adalah milik rakyat Indonesia. Ketika rakyat membutuhkan, kehadiran kami bukan pilihan, melainkan kewajiban,” ujarnya.
Melalui program BRI Peduli, PT Bank Rakyat Indonesia telah melaksanakan 40 aksi tanggap darurat di berbagai lokasi terdampak. BRI menyalurkan 63.500 paket sembako, 3.250 paket makanan siap santap, 23 truk air bersih, 3.800 paket obat-obatan, serta perlengkapan kebersihan yang menjangkau sekitar 70.550 jiwa.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara menyalurkan 498 paket sembako ke wilayah Aceh Tamiang dan Langsa pada Sabtu (20/12/2025). Secara total, sebanyak 934 paket bantuan senilai Rp169 juta telah disalurkan untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Dari sektor perbankan, PT Bank Tabungan Negara mengirimkan enam truk bantuan dari Medan dengan nilai sekitar Rp10 miliar, yang difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Rekonstruksi Jangka Panjang Mulai Disiapkan
Memasuki fase pemulihan jangka menengah dan panjang, BRI berkomitmen mendukung renovasi fasilitas pendidikan, puskesmas, layanan publik, serta perbaikan sistem air bersih dan sanitasi di tiga provinsi terdampak. Di Aceh dan Sumatera Utara, bantuan juga diarahkan untuk pembangunan hunian sementara tambahan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan, sebanyak 2.603 unit hunian tetap akan mulai dibangun pada Desember 2025 menggunakan pendanaan non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (non-APBN).
Hingga Rabu (21/12/2025), BNPB mencatat sedikitnya 1.090 orang meninggal dunia dan 186 orang dinyatakan hilang akibat rangkaian bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025. Secara keseluruhan, keluarga besar BUMN telah menyalurkan bantuan senilai Rp62,2 miliar untuk mendukung penanganan dan pemulihan wilayah terdampak.