JAKARTA – Berita duka menyelimuti dunia di hari Natal kala pesawat jenis Embraer 190 Azerbaijan Airlinesdengan nomor penerbangan J2-8243 jatuh menghujam daratan, meledak, dan terbakar di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) pagi, waktu setempat.
Ketika jatuh, pesawat nahas itu sedang dalam perjalanan dari Baku, Ibu Kota Azerbaijan, menuju Grozny, ibu Kota Chechnya, sebuah wilayah otonomi di Rusia.
Untuk lebih tau mengenai kondisi terkini dan terbaru tentang jatuhnya Azerbaijan Airlines, berikut ini adalah fakta-faktanya:
1. Pengalihan Pendaratan karena Kabut Tebal
Saat dalam perjalanan dari Baku menuju Grozny, diketahui kabut tebal akibat cuaca buruk menghadang pesawat Azerbaijan Airlines hingga pilot harus segera mengalihkan pendaratan.
Berdasarkan laporan yang ada, pesawat tersebut awalnya diarahkan menuju Makhachkala, sebuat kota di Rusia. Namun, karena sebuah insiden terjadi di Laut Kaspia, pilot pun mendadak harus melakukan pendaratan darurat di Aktau.
2. Sempat Tabrak Kawanan Burung
Alasan pilot harus melakukan pendaratan darurat ketika berada di atas Laut Kaspia adalah karena di situ pesawat Azerbaijan Airlines bernomor J2-8243 telah menabrak sekawanan burung.
Setelah insiden tabrakan dengan sekawanan burung itu, pesawat tampaknya langsung kacau sehingga pilot pun segera mengirimkan sinyal darurat SOS.
Sayang, setelah SOS diluncurkan, pesawat tak terkendali sehingga harus mendarat darurat di Kota Aktau.
Terlihat dari video yang viral di media sosial, di pendaratan daruratnya, pesawat Azerbaijan Airlines sempat menukik tajam karena pilot tak mampu membuat hidung pesawat naik. Setelahnya, pesawat pun akhirnya jatuh di lokasi 3 km dari kota Aktau, meledak dan terbelah menjadi beberapa keping bagian.
3. Diduga Sasaran Salah Tembak Pasukan Rusia
Meskipun kabut dan kawanan burung telah dikonfirmasi jadi alasan Azerbaijan Airlines mendarat darurat, para ahli penerbangan justru menduga ada faktor lain yang turut berkontribusi pada insiden ini.
Mengutip informasi dari salah satu akun X bernama @BabakTaghvaee1, Azerbaijan Airlines diduga telah secara keliru ditembak jatuh oleh sistem SAM Pantsir milik Pasukan Dirgantara Rusia karena diduga nirawak bunuh diri dari Ukraina. Kabarnya, hal itu terjadi karena arah dan waktu perlintasannya sama persis dengan waktu ketika Ukraina menyerang Grozny.
“BREAKING : Sumber militer Rusia mengonfirmasi bahwa penerbangan J28243 dengan 4K-AZ65, sebuah Embraer ERJ-190AR milik Azerbaijan Airlines secara keliru ditembak jatuh oleh sistem SAM Pantsir milik Pasukan Dirgantara Rusia. Ukraina menyerang Grozny pada arah dan waktu yang sama persis ketika pesawat ini mencapai kota tersebut. Awak SAM Pantsir mengira pesawat itu adalah pesawat nirawak bunuh diri Ukraina Aeroprakt A-22 dan menembakkan rudal ke pesawat ini,” begitu tulis akun @BabakTaghvaee1
Meskipun begitu, kabarnya hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan penjelasan apapun terkait hal tersebut.
4. Azerbaijan Airlines Bawa Penumpang dari 4 Negara
Sampai saat ini total penumpang dan kewarganegaraannya memang masih simpang siur karena pendataan masih berlangsung. Namun, dari beberapa informasi yang beredar sejauh ini, para penumpang yang terdapat di dalam pesawat tersebut berasal dari empat negara.
Mulanya, jumlah total penumpang dan kru pesawat Azerbaijan Airliner yang dilaporkan sebelumnya adalah 67 orang, tetapi beberapa waktu kemudian pihak berwajib pun menambah datanya menjadi 69.
Data dari Kementerian Perhubungan Kazakhstan melaporkan, pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 membawa warga dari empat negara, yakni 37 warga Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
Sementara, laporan lain dari pejabat Kazakhstan justru menyebutkan bahwa sebanyak 42 penumpang Azerbaijan Airlines adalah warga Azerbaijan, 16 warga Rusia, 6 warga Kazakhstan, dan 3 warga Kirgistan.
5. 38 Orang Meninggal Dunia, 29 Orang Selamat
Kabar terbaru dari Otoritas Kazakhtan menyebutkan bahwa 38 penumpang telah tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines. Sementara, 29 korban lainnya yang selamat, termasuk dua orang anak-anak, tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” kata Kanat Bozumbayev, Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, dilansir Interfax.
6. Libatkan Dua Negara
Tragedi nahas jatuhnya Azerbaijan Airlines telah membuat dua negara, yaitu Azerbaijan dan Kazakhstan, gempar dan turun tangan dalam penanganan kezelakaaan.
Begitu kecelakaan terjadi, Otoriras Kazakhstan langsung bergegas menuju lokasi dan membawa korban selamat ke rumah sakit.
Sementara itu, demi mengurus masalah genting ini, Presiden Azerbaijan, yaitu Ilham Aliyev, juga terpaksa harus membatalkan kunjungan ke Rusia untuk pertemuan informal tingkat tinggi dengan para pemimpin kelompok negara-negara bekas Uni Soviet.
7. Putin Desak Penyelidikan
Mengingat 16 warga Rusia turut menjadi korban dalam kecelakaan Azerbaijan Airlines, Presiden Rusia, Vladimir Putin, langsung mengeluarkan pernyataan yang mendesak penyelidikan jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan.
Dalam pernyataaannya, Putin mengatakan bahwa dirinya yakin pihak berkepentingan akan berkoordinasi melibatkan layanan penerbangan masing-masing terkait kecelakaan pesawat di Kazakhstan.
Tak hanya itu, penyidik Rusia juga membuka kasus pidana secara mandiri terkait dugaan pelanggaran keselamatan transportasi udara, karena ada warga negara Rusia di dalamnya.