NTT – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Pada Minggu, 18 Mei 2025 pukul 08.43 WITA, gunung api ini mengalami erupsi besar, melontarkan kolom abu vulkanik setinggi 5.500 meter di atas puncak atau sekitar 7.084 meter di atas permukaan laut.
Fenomena ini menjadi sorotan karena intensitasnya yang luar biasa dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.
Berdasarkan laporan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat hingga barat laut.
“Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-Laki pada hari Minggu, 18 Mei 2025, pukul 08.43 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.500 m di atas puncak (± 7.084 m di atas permukaan laut),” tulis PVMBG dalam keterangannya.
Erupsi ini masih berlangsung hingga laporan terakhir dibuat, menambah kekhawatiran akan potensi bahaya lebih lanjut.
Dampak Erupsi dan Imbauan PVMBG
Erupsi ini memicu hujan abu di beberapa wilayah, termasuk desa-desa di sekitar gunung seperti Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Abu vulkanik yang tebal dapat membahayakan kesehatan pernapasan, sehingga PVMBG mengimbau warga untuk selalu menggunakan masker atau penutup hidung-mulut saat beraktivitas di luar ruangan.
“Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” tegas PVMBG.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. PVMBG juga melarang segala aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi serta di sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer untuk memastikan keselamatan warga.
Status Siaga dan Respons Masyarakat
Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berada pada Status Level III (Siaga), yang menunjukkan tingkat kewaspadaan tinggi terhadap aktivitas vulkanik. PVMBG meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak terpancing oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Aktivitas gunung ini terus dipantau secara ketat untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi susulan yang lebih besar.
Erupsi ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada 26 April 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga meletus dengan kolom abu setinggi 4.000 meter. Pada 20-21 Maret 2025, erupsi dengan kolom abu mencapai 8.000 meter juga terjadi, menunjukkan aktivitas vulkanik yang konsisten dan meningkat.
Mengapa Erupsi Ini Penting untuk Diwaspadai?
Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang merupakan bagian dari gunung api kembar bersama Lewotobi Perempuan, dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Flores. Letaknya yang dekat dengan pemukiman warga membuat setiap erupsinya berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk penerbangan, pertanian, dan kesehatan. Dengan kolom abu yang mencapai ketinggian luar biasa seperti ini, dampaknya bisa meluas hingga ke wilayah yang lebih jauh jika arah angin berubah.
Pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga, termasuk rencana relokasi untuk desa-desa yang berada dalam zona bahaya. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah setempat agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Tetap Waspada dan Ikuti Perkembangan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 18 Mei 2025 menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga. Dengan status siaga dan potensi bahaya yang masih tinggi, kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan. Pastikan untuk selalu memantau perkembangan situasi melalui sumber resmi dan mengikuti imbauan keselamatan dari otoritas terkait.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi PVMBG atau hubungi pos pengamatan gunung api terdekat. Tetap aman dan waspada.