MAKKAH — Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Mina, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan tim khusus Mobile Crisis Rescue (MCR) untuk mendampingi dan melindungi jemaah haji selama prosesi lempar jumrah di kawasan Jamarat.
Langkah strategis ini menjadi bagian penting dari sistem perlindungan jemaah di fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) yang krusial dan penuh tantangan.
Hal tersebut diseperti disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, Minggu (25/5/2025).
Tim MCR akan bersiaga di dua jalur utama jamarat, yakni jalur bawah (MCR 1) dan lantai dua (MCR 2), dengan penempatan personel yang terstruktur dari seluruh Daerah Kerja (Daker) seperti Bandara, Makkah, dan Madinah.
Fokus utama mereka adalah memberikan layanan pertolongan cepat, pemantauan intensif, dan memastikan kelancaran setiap rangkaian ibadah lempar jumrah.
“Harapannya, jemaah haji bisa melakukan wajib haji melempar jumroh dengan baik. Selain itu, itu kita pantau pergerakan jemaah, bisa melayani mereka dan membantu jemaah yang membutuhkan pertolongan, dan memastikan kegiatan jamarat berlangsung dengan baik dan lancar,” kata Harun.
Pos Strategis di Jamarat Siap Layani Ribuan Jemaah
Dalam simulasi lapangan yang dilakukan pada Ahad (25/5/2025), Kolonel Laut Harun Arrasyid menyatakan bahwa semua petugas dari berbagai bidang — seperti kesehatan, perlindungan jemaah, hingga layanan lansia — akan terlibat langsung di pos-pos layanan.
“Mereka akan bertugas di pos-pos jamarat jalur bawah,” ujar Harun saat meninjau kesiapan tim.
Jalur MCR 1 akan diisi oleh petugas dari Daker Makkah, sedangkan jalur MCR 2 — yaitu jalur lantai dua Jamarat — akan dikawal oleh tim dari Daker Madinah.
Penempatan ini disesuaikan dengan skema mobilitas jemaah berdasarkan wilayah pemondokan mereka.
Jaminan Keamanan hingga Nafar Tsani
PPIH Arab Saudi menegaskan, layanan MCR akan berlangsung penuh hingga tanggal 13 Dzulhijjah 1446 H, yakni hingga berakhirnya masa mabit kedua (nafar tsani) di Mina.
Petugas diminta tidak hanya siaga secara fisik, tetapi juga dibekali perlengkapan esensial seperti inhaler, minyak angin, semprotan air, hingga masker dan perbekalan medis ringan lainnya.
Selain menjaga kelancaran prosesi ibadah, tim MCR juga bertugas membantu jemaah yang mengikuti skema tanazul — jemaah dengan lokasi pemondokan di sektor padat seperti Syisyah dan Raudhah — serta mengatasi persoalan umum seperti jemaah tersesat, terpisah dari rombongan, atau mengalami kelelahan akibat cuaca panas ekstrem.
Komitmen Layanan Menyeluruh PPIH Arab Saudi
Langkah PPIH Arab Saudi ini mencerminkan kesiapan penuh dalam menghadapi puncak ibadah haji, dengan pendekatan terkoordinasi dari seluruh lini.
Harun mengingatkan bahwa keselamatan dan kenyamanan jemaah adalah prioritas utama, apalagi di fase jamarat yang menuntut ketahanan fisik tinggi.
“Petugas harus siap membantu jemaah hingga ketemu dengan rombongan atau bisa kembali ke hotel,” tegas Harun.
Instruksi itu menjadi bagian penting dari manajemen risiko di kawasan padat dan dinamis seperti Jamarat.***




