Sekolah Rakyat yang berlokasi di Sentra Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, siap menyambut 180 siswa angkatan pertama untuk tahun ajaran 2025–2026. Sekolah ini menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan kelompok rentan.
Sekolah Rakyat Pangudi Luhur merupakan bagian dari program nasional penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan. Siswa yang diterima berasal dari tingkat sekolah menengah atas dengan komposisi 105 siswi dan 75 siswa laki-laki. Menggunakan sistem asrama penuh, seluruh siswa akan tinggal dan belajar dalam satu lingkungan terpadu.
Fasilitas yang disediakan mencakup asrama, ruang kelas, ruang makan, sarana olahraga, dan tempat ibadah. Selain pendidikan formal, program ini menekankan pada pembentukan karakter, kecerdasan emosional, serta kemandirian siswa.
Dengan model pendidikan berbasis asrama, para siswa akan belajar hidup bersama, saling menghargai, serta tumbuh dalam suasana yang mendukung pengembangan potensi secara menyeluruh.
Menteri Pekerjaan Umum, Dodi Hanggodo, menyampaikan bahwa untuk tahap 1A, telah disiapkan 63 titik Sekolah Rakyat di 24 provinsi dengan tingkat kesiapan mencapai 98 persen. Proses belajar akan dimulai pada 14 Juli 2025 dengan masa pengenalan lingkungan sekolah dan asrama.
Program Sekolah Rakyat ini akan terus diperluas dan ditargetkan menjangkau lebih dari 100 lokasi di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya pemerintah menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Admin | Caption: Raihana