BOGOR – Proses distribusi peralatan pendukung untuk Sekolah Rakyat masih terus berjalan di sejumlah wilayah.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa pemerintah tengah menuntaskan pengiriman perlengkapan yang belum tiba di lokasi sekolah.
Meski masih terdapat kekurangan sarana seperti komputer dan seragam, aktivitas pengenalan lingkungan sekolah tetap dimulai sesuai jadwal.
Pemerintah menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat tidak akan tertunda akibat kendala logistik.
Tenaga pengajar dan peserta didik telah berada di sekolah, siap mengikuti proses pendidikan secara bertahap.
“Tapi saya perlu sampaikan di depan ini Pak Menko, bahwa belum semua peralatan-peralatan itu sampai di titik-titik sekolah rakyat rintisan ini.”
“Masih ada yang di jalan, masih ada yang proses,” ujar Saifullah Yusuf saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10, Sentra Inten Soeweno, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).
Hingga pertengahan Juli 2025, pemerintah melalui Kementerian Sosial terus berupaya menyalurkan seluruh perlengkapan penunjang ke sekolah-sekolah baru tersebut.
Beberapa kendala pengadaan dan distribusi masih terjadi, namun dinilai tidak mengganggu esensi pendidikan dasar yang mulai dijalankan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti) turut terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum Sekolah Rakyat.
Kurikulum ini telah dirancang khusus melalui kerja sama lintas kementerian guna menjawab kebutuhan pendidikan berbasis kerakyatan.
Menteri Sosial menegaskan, meskipun distribusi sarana belum sepenuhnya rampung, infrastruktur utama seperti guru, modul, dan skema pembelajaran telah tersedia di seluruh lokasi.
Ke depan, pemerintah menargetkan seluruh fasilitas akan tiba dalam waktu dekat agar proses belajar mengajar bisa berlangsung maksimal.***




