Pemerintah Kota Cilegon menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung. Inisiatif ini dilakukan setelah batalnya bantuan pembangunan industri pengolahan sampah senilai Rp100 miliar dari pemerintah pusat akibat dua kali gagal lelang.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, memastikan bahwa kerja sama dengan Korea Selatan akan diluncurkan pada awal tahun 2026. Teknologi mutakhir yang digunakan akan meningkatkan kapasitas produksi dari 30 ton per hari menjadi 170 ton per hari.
Kerja sama ini juga didorong oleh kerusakan sejumlah alat pengolahan sampah hibah dari PLN, yang kini tidak lagi mampu berproduksi secara optimal.
Dalam pelaksanaannya, proses mulai dari pemilahan sampah organik dan nonorganik, produksi BBJP, hingga pendistribusian ke industri yang membutuhkan akan sepenuhnya dilakukan oleh pihak investor dari Korea Selatan.
Wali Kota Robinsar menegaskan bahwa kerja sama ini bukan untuk mencari keuntungan, melainkan fokus pada solusi pengelolaan sampah yang efektif. Dengan volume sampah yang mencapai 200 ton per hari di TPSA Bagendung, program ini diharapkan bisa mencegah penumpukan sampah dan mengubahnya menjadi produk bernilai guna.
Caption | Admin: Farraa
???? Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan SUBSCRIBE untuk update terbaru seputar informasi terbaru dari Garuda TV!
???? Aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan video terbaru dari kami!




