JAKARTA – Superstar asal Korea Selatan, Son Heung-min, resmi mengenakan seragam Los Angeles FC (LAFC) setelah menyelesaikan proses transfer yang memecahkan rekor di Major League Soccer (MLS).
Son menjadi sorotan utama saat diperkenalkan secara resmi oleh LAFC di Stadion BMO, California, pada Rabu (6/8/2025).
Dengan nilai transfer menembus angka fantastis 26 juta dolar AS (setara Rp495,9 miliar), Son kini menyandang status sebagai pemain dengan biaya pembelian termahal dalam sejarah kompetisi elite Amerika Serikat tersebut.
Dalam sambutannya yang langsung disampaikan di hadapan ribuan penggemar serta pejabat kota, termasuk Wali Kota Los Angeles Karen Bass, pemain 33 tahun itu menyampaikan ambisinya dengan lugas: “Saya datang untuk menang, dan saya akan tampil baik.”
Debut Emosional dan Energi Baru di MLS
Kedatangan Son ke LAFC bukan hanya menghadirkan nama besar, tetapi juga semangat baru bagi tim yang saat ini berada di posisi keenam klasemen Wilayah Barat MLS.
Son bahkan telah menyaksikan langsung kemenangan LAFC 2-1 atas Tigres UANL di ajang Leagues Cup sehari sebelum perkenalannya.
John Thorrington, Co-President sekaligus General Manager LAFC, mengungkapkan kekaguman terhadap sosok Son.
“Sonny adalah ikon global dan salah satu pemain paling dinamis dan berprestasi di dunia sepak bola… Kami bangga bahwa dia memilih Los Angeles untuk bab berikutnya dalam karier luar biasanya.”
“Son menyebut atmosfer di LAFC benar-benar luar biasa, “Itu benar-benar gila. Saya hanya ingin langsung masuk lapangan dan menunjukkan performa saya,” ujarnya penuh semangat.
Son kini akan menggantikan posisi Olivier Giroud yang kembali ke Lille.
Di saat bersamaan, ia juga akan kembali bermain bersama mantan kaptennya di Spurs, Hugo Lloris. Hubungan baik mereka disebut menjadi salah satu faktor yang mendorong Son menerima pinangan LAFC.
“Dia kembali jadi kapten saya, jadi saya harus bilang sesuatu yang baik soal dia, kalau tidak, di ruang ganti dia bisa marah,” kelakar Son sambil tersenyum.
Lebih dari sekadar transfer besar, langkah ini juga merupakan strategi jangka panjang Son dalam beradaptasi dengan lingkungan Amerika Utara, terlebih Piala Dunia 2026 akan digelar di AS, Meksiko, dan Kanada.
Keputusan ini diyakini akan memperkuat posisi Son sebagai ikon Asia dalam pentas global.***