JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai garda terdepan pertahanan negara. Dalam acara puncak Hari Ulang Tahun ke-80 TNI di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025), ia mengingatkan pentingnya menjaga kesiapan militer sambil mengenang sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa kekuatan TNI adalah pilar utama menjaga kedaulatan Indonesia. “Kita harus punya tentara yang kuat, kita harus punya angkatan bersenjata yang kuat, kita harus punya angkatan darat, laut, dan udara yang kuat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa TNI harus mampu menjalankan tugas dengan profesional untuk melindungi rakyat dan menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
Prabowo juga mengajak seluruh prajurit dan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah kelam penjajahan yang pernah dialami Indonesia.
“Jangan lupa sejarah, kita pernah dijajah, kita pernah diinjak-injak, kita pernah dihina,” katanya, mengingatkan bahwa kemerdekaan yang diraih adalah buah dari perjuangan berat para pahlawan.
Menurut Prabowo, kekuatan militer tidak hanya diukur dari persenjataan, tetapi juga dari semangat juang dan dedikasi prajurit.
Ia menyoroti pentingnya pelatihan dan pendidikan militer yang unggul, seperti yang diberikan di Akademi Militer Magelang, untuk mencetak perwira-perwira tangguh yang siap menghadapi tantangan global.
Selain itu, Presiden juga mengapresiasi peran TNI dalam menjaga stabilitas nasional di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
“Dalam era modern, ancaman terhadap kedaulatan tidak hanya datang dari agresi fisik, tetapi juga dari tantangan siber, ekonomi, dan ideologi,” ungkapnya, menekankan perlunya TNI beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Acara HUT TNI ke-80 ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan para gubernur akademi militer.
Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit untuk memastikan TNI tetap menjadi kekuatan yang disegani di kawasan.
Pernyataan Prabowo ini mendapat sambutan positif dari kalangan militer dan masyarakat. Analis pertahanan dari Universitas Indonesia, Dr. Budi Santoso, menyebut bahwa penekanan pada sejarah dan modernisasi TNI mencerminkan visi strategis Prabowo dalam memperkuat pertahanan nasional.
“Ini adalah pesan kuat bahwa Indonesia tidak hanya harus siap secara fisik, tetapi juga mental dan ideologis,” ujarnya.
Dengan fokus pada penguatan TNI dan refleksi sejarah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat.
“Kita harus pastikan bahwa kemerdekaan yang telah diraih dengan darah dan air mata tetap terjaga untuk generasi mendatang,” tutupnya.




