JAKARTA – Legislator muda sekaligus politisi Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono, akhirnya menyatakan kesiapannya untuk menakhodai Karang Taruna Nasional.
Ia menegaskan bahwa organisasi kepemudaan ini memiliki visi sosial yang luhur, sehingga amanah tersebut bukan sekadar jabatan, melainkan sebuah tanggung jawab besar.
Dalam forum Temu Karya Nasional IX Karang Taruna yang berlangsung di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, pada 23-24 Agustus 2025, Budisatrio mengaku sempat terkejut saat namanya diminta maju sebagai calon Ketua Umum. Menurutnya, masih banyak sosok yang dianggap lebih pantas.
“Kemampuan saya juga terbatas. Saya ini manusia yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan yang banyak,” ujar Budisatrio saat memberikan pernyataan di hadapan para pengurus, Sabtu (23/8/2025) malam.
Dukungan Kuat dari Karang Taruna dan Pemerintah
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) Didik Mukrianto, hingga jajaran pengurus dari berbagai daerah.
Nama Budisatrio mencuat sebagai kandidat terkuat pengganti Didik untuk periode berikutnya.
Meski awalnya enggan, Budi menegaskan bukan berarti ia menolak. “Bukan awalnya saya tidak bersedia. Tapi, saya sebagai manusia, ya masih bisa dikatakan masih muda, dan menyadari masih banyak memiliki kekurangan,” tuturnya.
Budi juga menceritakan perjalanannya di dunia politik sejak menjadi anggota DPRD DKI Jakarta hingga kini duduk di DPR RI.
Ia menekankan, posisi yang diraihnya bukan karena garis keturunan meskipun ia merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya jarang meminta sebuah jabatan. Namun, setiap kali diberi tugas, tugas itu saya laksanakan, karena saya yakin perjuangan politik inilah kita bisa mengubah nasib jutaan manusia,” ucapnya.
Visi Kepemimpinan Inklusif
Budi menegaskan bahwa jika dipercaya memimpin Karang Taruna, ia akan membangun kepengurusan yang terbuka dan inklusif.
Tidak ada sekat politik ataupun kepentingan sempit, melainkan kepemimpinan kolektif demi memperkuat peran Karang Taruna sebagai wadah pembinaan generasi muda.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam sambutannya menyanjung kehadiran Budi.
“Beberapa hari ini setiap menjelang maghrib selalu hujan. Tapi, khusus hari ini, cuacanya cerah menyambut kehadiran Pak Budisatrio Djiwandono,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut Gus Ipul, jika terpilih, Budi akan menjadi anugerah besar bagi Karang Taruna.
“Saya ingin berterima kasih kepada Pak Budi karena bersedia menjadi ketua umum. Ini suatu anugerah buat Karang Taruna, anugerah buat kita semua,” ungkapnya.
Calon Tunggal di Temu Karya Nasional IX
Ketua PNKT Didik Mukrianto menegaskan bahwa keputusan mendorong Budi maju sebagai calon Ketua Umum lahir dari hasil rapat pimpinan nasional.
“Kemarin teman-teman membuat rapat pimpinan nasional, ingin memohon dan sekaligus ingin mengharap.
Serta, mendukung sepenuhnya Mas Budi Satrio Djiwandono untuk menjadi new leader di Karang Taruna untuk lima tahun ke depan,” jelas Didik.
Ia optimistis kepemimpinan Budi akan membawa Karang Taruna berkontribusi lebih besar di bidang sosial.
“Kami yakin dan percaya semuanya, Mas Budi akan mampu membangun Karang Taruna, berkontribusi untuk sosial lebih besar lagi. Dan, itulah cita-cita kita semuanya,” tambahnya.
Didik juga menegaskan bahwa Budi menjadi calon tunggal pada Temu Karya Nasional IX, dengan catatan organisasi harus tetap solid dan kompak.
“Mas Budi dengan dukungan kita semuanya, telah menyanggupi untuk memimpin Karang Taruna ke depan. Asalkan kita tetap utuh, tetap bersama, tetap bersatu untuk mengurai persoalan ini,” ucap politikus Partai Demokrat itu.
Pemilihan kepengurusan baru Karang Taruna dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 24 Agustus 2025, mulai pagi hingga siang hari.***




