JAKARTA – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh pengemudi ojek online (ojol) di sekitar Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (29/8/2025), menyebabkan gangguan pada lalu lintas dan operasional transportasi publik. Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) turut ditutup sementara karena padatnya massa yang memadati area tersebut.
Dampak dari demonstrasi tersebut membuat PT MRT Jakarta (Perseroda) mengambil langkah antisipatif dengan menutup sementara beberapa akses stasiun dan menyesuaikan operasional kereta.
“Bersama ini diinformasikan bahwa seluruh entrance Stasiun MRT Istora Mandiri dan entrance A Stasiun Bendungan Hilir ditutup sementara waktu hingga pemberitahuan selanjutnya. Selain itu, kereta MRT Jakarta untuk sementara tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri hingga situasi dinyatakan kondusif,” ujar Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, dalam keterangannya.
MRT Jakarta juga mengimbau pengguna jasa untuk mempertimbangkan stasiun atau pintu masuk alternatif selama penutupan berlangsung. Di luar penyesuaian tersebut, operasional MRT tetap berjalan normal.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keamanan dan kenyamanan pelanggan senantiasa menjadi prioritas utama MRT Jakarta,” tutupnya.
Aksi massa ini merupakan buntut dari kasus tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang diduga dilindas kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa sebelumnya. Untuk menjaga ketertiban dan mengatur arus kendaraan, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi.