PAPUA – Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali mengguncang Papua. Seorang Bintara Polisi (Banpol), Bripda Oktovianus Buara, tewas ditembak KKB di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Minggu (7/9/2025). Korban diduga menjadi target karena dituduh sebagai intelijen TNI oleh kelompok separatis tersebut.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa penyerangan terjadi di Jalan Poros Seradala, Dekai, sekitar pukul 09.00 WIT.
“Bripda Oktovianus Buara ditembak oleh KKB saat melintas di lokasi tersebut. Korban sempat dilarikan ke RSUD Dekai, namun nyawanya tidak tertolong,” ujar Faizal dalam keterangannya.
Insiden ini menambah daftar panjang aksi kekerasan KKB di Papua. Menurut Faizal, kelompok bersenjata yang juga dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini sengaja menargetkan aparat keamanan dengan tuduhan intelijen untuk menciptakan teror.
“Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Identitas mereka sudah dikantongi,” tegasnya.
Bripda Oktovianus, anggota Polres Yahukimo, menjadi korban ke-11 aparat keamanan yang gugur akibat serangan KKB sepanjang 2025, berdasarkan data Satgas Damai Cartenz. Aksi KKB di Yahukimo sendiri kian meningkat, dengan laporan serangan terhadap warga sipil dan pembakaran fasilitas umum dalam beberapa bulan terakhir.
Satgas Damai Cartenz kini memperketat operasi di wilayah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk menumpas KKB dan memastikan keamanan masyarakat Papua,” tambah Faizal.
Pihaknya juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan melaporkan aktivitas mencurigakan guna mencegah eskalasi konflik.
Peristiwa ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak. Tokoh masyarakat setempat, Yonas Nussy, menyesalkan aksi KKB yang meresahkan.
“Kami ingin kedamaian di Papua. Tindakan seperti ini hanya memperburuk situasi,” katanya.
Pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya menangani konflik di Papua dengan pendekatan keamanan dan dialog. Namun, tantangan medan yang sulit dan taktik KKB yang berbaur dengan warga sipil menyulitkan operasi.




