JAKARTA – Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman mengungkapkan, meski Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi luar biasa sebesar 32%, kemiskinan di wilayah tersebut belum menurun signifikan. Hal ini menjadi perhatian utama Kementerian Transmigrasi dalam mendukung visi ekonomi inklusif Presiden.
“Maluku Utara sudah melampaui target pertumbuhan ekonomi nasional 8%, bahkan mencapai lima kali lipatnya. Tapi, masyarakat belum merasakan manfaat karena minimnya lapangan kerja,” ujar Iftitah dalam Acara 1 tahun Prabowo Gibran Piala Adhikarya Garuda TV, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tinggi di Maluku Utara didorong oleh ekspor dan investasi, tetapi tenaga kerja lokal belum banyak terserap.
Akibatnya, warga tidak memiliki pendapatan memadai, sehingga daya beli dan konsumsi rumah tangga stagnan.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Transmigrasi akan fokus pada pengembangan SDM. “Kami ingin warga lokal mampu terserap di industri yang dibangun melalui investasi. Dengan pekerjaan, mereka punya pendapatan, daya beli meningkat, dan pajak yang dibayarkan juga mendukung belanja pemerintah,” papar Iftitah.
Ia menegaskan, transmigrasi kini tidak lagi hanya memindahkan penduduk, tetapi juga memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan dirasakan masyarakat.




