JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) menegaskan bahwa tantangan pertahanan negara kini semakin rumit, melampaui aspek militer ke ranah nirmiliter seperti ancaman siber, pandemi, dan ekonomi. Kolaborasi seluruh warga negara melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) menjadi fondasi utama untuk menjaga kedaulatan wilayah dan keselamatan bangsa di tengah dinamika geopolitik global.
Kepala Biro Infohan Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menjelaskan pendekatan holistik ini. “Tantangan pertahanan adalah kita melihat harus kompleks. Karena bicara pertahanan sendiri, sekarang bukan hanya dari sisi militer, tapi ada pertahanan juga dalam konteks nirmiliter,” ujarnya dalam Acara 1 tahun Prabowo Gibran Piala Adhikarya Garuda TV, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan bahwa sesuai amanat konstitusi, pertahanan merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara, dengan TNI sebagai komponen utama, didukung komponen cadangan, masyarakat siap mobilisasi, serta komponen pendukung dari seluruh elemen bangsa termasuk BUMN.
Brigjen Frega menyoroti urgensi kolaborasi di era geopolitik yang tak terduga.”Kita berharap ke depan tantangan yang semakin kompleks ini di tengah geopolitik dunia yang sangat dinamis, termasuk juga isu-isu nirmiliter seperti cyber, pandemi, ekonomi, ini membutuhkan kolaborasi dengan semuanya,” tegasnya.
Kemhan siap berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto.
Fokus Kemhan tetap pada penguatan pertahanan untuk melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. “Kami tentunya juga bersyukur atas nilai survei yang positif, namun kami akan tetap fokus pada hal-hal yang memang harus terus dikembangkan dan dibangun, sehingga tidak ada seujung kuku pun wilayah kedaulatan kita yang diganggu,” ungkapnya.
Frega menekankan kerja tanpa henti, dengan kolaborasi elemen masyarakat sebagai penopang utama.
“Tidak ada istirahatnya, arena seringkali dilihat sebagai sesuatu yang intangible, tidak terlihat, tapi ada upaya-upaya yang dilakukan oleh penjaga kedaulatan negara,” lanjutnya,
Frega mengingatkan bahwa di belahan dunia lain, hilangnya kedaulatan sering kali tak terhindarkan tanpa pengawasan ketat.