Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa (4/11/2025) sambil menegaskan komitmen pemerintah membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sebesar Rp 1,2 triliun per tahun. Peresmian ini berlangsung di tengah penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan mark up proyek kereta cepat tersebut.
“Pokoknya tidak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun,” ujar Prabowo usai meresmikan stasiun yang menelan biaya Rp 380 miliar. Presiden menekankan bahwa dana pembayaran sudah tersedia dari hasil rampasan korupsi yang dihemat pemerintah.
Stasiun Tanah Abang Baru yang diresmikan Prabowo mengalami transformasi signifikan dengan kapasitas penumpang meningkat drastis dari 141.000 menjadi 308.000 penumpang per hari. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa proyek revitalisasi ini dibangun di atas lahan seluas 31.174 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 19.000 meter persegi.
Stasiun yang sudah beroperasi bertahap sejak Juni 2025 ini kini memiliki empat peron dan enam jalur kereta api. Setiap peron mampu melayani satu rangkaian kereta dengan 12 gerbong, masing-masing menampung sekitar 300 penumpang pada jam sibuk. “Jadi kalau Bapak bisa membayangkan, 300 penumpang itu setara dengan dua pesawat Boeing 737. Dengan satu rangkaian kereta, itu sama dengan sekitar 20 pesawat Boeing 737,” jelas Dudy.
Dari Januari hingga Oktober 2025, Stasiun Tanah Abang telah melayani sekitar 63 juta penumpang KRL atau 22 persen dari seluruh penumpang KRL Jabodetabek.





