Kasus kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, semakin menggemparkan setelah terungkap bahwa pabrik sepatu milik PT Nikomas Gemilang—pemasok utama merek global seperti Nike, Adidas, dan Puma—turut menjadi korban.
Temuan ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Bea Cukai Belanda, mengancam ekspor sepatu Indonesia senilai miliaran dolar dan memicu investigasi mendalam oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serta satgas lintas kementerian. Hingga Rabu (12/11/2025), 22 dari 24 pabrik yang terdampak telah dinyatakan bersih melalui proses dekontaminasi, tapi misteri sumber radiasi ini masih menyisakan kekhawatiran.
Berikut fakta menarik terkini yang bikin kasus ini seperti plot thriller industri :
1. Temuan Awal dari Belanda, Bukan AS
Kontaminasi sepatu Nike dan Adidas ini sebenarnya terdeteksi lebih dulu oleh Bea Cukai Belanda, jauh sebelum FDA AS heboh soal udang beku. Pada Agustus 2025, otoritas Belanda melaporkan satu kotak sepatu kets impor dari PT Nikomas Gemilang dengan tingkat aktivitas Cs-137 mencapai 1,5 kilobecquerel (kBq) dan paparan radiasi hingga 110 nanosievert per jam—tingkat yang melebihi ambang batas aman. Ini menandai “alarm” pertama yang diabaikan, sebelum kasus udang memicu kepanikan global.
2. 24 Pabrik Terpapar Radiasi, Termasuk Raksasa Makanan
Total 24 perusahaan di Cikande terkonfirmasi terpapar Cs-137, mulai dari pabrik peleburan logam seperti PT Peter Metal Technology (PMT)—diduga sumber utama—hingga pengelolaan limbah B3, makanan olahan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), dan manufaktur sepatu. PT Nikomas Gemilang, meski berada di luar kawasan industri (radius 5 km dari PMT), ikut kena imbas karena angin membawa partikel radioaktif. Laju dosis di lokasi makanan mencapai 1,6-152 mikrosievert per jam, 100 kali lipat normal!
3. Cs-137: Penjahat dari Chernobyl yang ‘Mampir’ ke Banten
Zat radioaktif ini berasal dari limbah nuklir, sering muncul di impor scrap metal ilegal dari negara pasca-Chernobyl atau Fukushima. Di Cikande, dugaan kuat Cs-137 berasal dari proses peleburan logam di PT PMT, di mana partikel beterbangan via udara dan air hujan, mencemari tanah, air, dan akhirnya produk. Ironisnya, pabrik sepatu yang memproduksi jutaan pasang sneakers per tahun kini jadi “korban tak terduga”, dengan kontaminasi terdeteksi di permukaan sepatu dan kontainer ekspor.
4. Dekontaminasi Kilat: 22 Pabrik Bersih, Tapi Ekspor Masih ‘Merah’
Satgas Penanganan Cs-137, melibatkan BRIN, BAPETEN, dan KLHK, telah membersihkan 22 pabrik termasuk PT Nikomas Gemilang melalui pengecoran beton di titik panas dan pemasangan Radiation Portal Monitor (RPM) di gerbang kawasan. Namun, ekspor sepatu ke AS dan Eropa terancam import alert, mirip kasus udang yang ditahan di pelabuhan Los Angeles hingga Miami. Kemenperin klaim “sudah teratasi”, tapi uji BRIN pada kontainer kedua masih berlangsung.
5. Dampak Global: Ribuan Pekerja dan Miliaran Rupiah di Ujung Tanduk
Dengan 10.000+ pekerja di Cikande, kasus ini picu kekhawatiran kesehatan—meski paparan rendah (tidak langsung kanker, tapi risiko jangka panjang). Ekspor sepatu Indonesia (US$2 miliar/tahun) terancam boikot, dan Nike-Adidas mungkin geser produksi ke Vietnam.




