Kasus penyamaran identitas yang menggemparkan media sosial kini mencapai puncaknya di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sosok yang selama ini dikenal sebagai Dea Lipa, seorang make-up artist (MUA) pengantin berhijab yang cantik dan profesional, ternyata adalah seorang pria bernama Deni.
Dijuluki “Sister Hong Lombok” oleh warganet—merujuk pada kasus viral pria Tiongkok yang menyamar sebagai wanita—identitas Deni terbongkar melalui unggahan di Instagram dan Facebook pada awal November 2025. Kini, setelah viral, Deni muncul ke publik dengan pengakuan mengejutkan yang membuat korban lama berdatangan, memicu perdebatan soal privasi, agama, dan kepercayaan di kalangan masyarakat Muslim NTB.
Deni, yang berasal dari Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, telah menjalani “kehidupan ganda” selama bertahun-tahun. Dengan penampilan feminin—tubuh langsing, wajah glowing, rambut panjang dikuncir, dan selalu mengenakan hijab—ia berhasil membangun karier sebagai MUA pengantin terkenal di Lombok.
Kliennya, mayoritas wanita Muslimah yang sedang menjaga aurat ketat, mempercayainya sepenuhnya untuk merias wajah, bahkan membantu berganti pakaian kebaya dan gaun pengantin. “Saya kira dia cewek tulen, dia yang pasangin attire nikah saya. Ya ampun, ternyata dipegang-pegang sama cowok,” curhat seorang korban di TikTok, yang langsung viral dengan jutaan views.
Kebocoran identitas bermula pada 6 November 2025, ketika akun Facebook Diana Arkayanti mengunggah foto Deni tanpa hijab, disertai caption pedas: “Dia seorang MUA dari Lombok Tengah, dia bantong (laki-laki) dan berhijab. Sudah banyak laki-laki tertipu karena tampilannya memang tidak seperti bantong kalau sekilas dilihat.”
Unggahan itu, yang kini dilihat puluhan ribu kali, diikuti akun Instagram @nasikrawumataram yang menuduh Deni melakukan penistaan agama karena sholat pakai mukena di masjid (masuk saf wanita) dan meminta pembalut saat “sakit haid” palsu di depan klien. “Dia menyembunyikan identitas aslinya dan memegang-megang customer yang bukan muhrimnya,” tulis akun tersebut, memicu gelombang kecaman.
Hari ini, 15 November 2025, Deni akhirnya muncul ke publik melalui wawancara eksklusif dengan IDN Times NTB. Dengan suara tenang namun tegas, ia mengakui semuanya: “Saya memang Deni, tapi Dea adalah bagian dari saya. Saya lakukan ini karena passion saya di makeup, dan di Lombok, sulit bagi pria untuk masuk dunia MUA pengantin tanpa diskriminasi.”
Deni mengaku mulai berpenampilan feminin sejak 2020, setelah belajar rias sendiri dari tutorial YouTube. Ia menyangkal tuduhan penistaan agama, klaim sholatnya di rumah, dan menekankan bahwa ia tidak pernah bermaksud menipu secara seksual seperti kasus Sister Hong asli di Tiongkok—pria 38 tahun yang berhubungan dengan 1.000 pria dan ditangkap Juli 2025.




