BEIJING, CHINA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan People’s Liberation Army Air Force (PLA AF) Republik Rakyat Tiongkok untuk pertama kalinya menggelar 1st Air Staff Talks di Beijing pada 11–14 November 2025. Pertemuan bersejarah ini menghasilkan kesepakatan untuk memperdalam kerja sama di sejumlah bidang strategis angkatan udara kedua negara.
Delegasi TNI AU dipimpin oleh Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Waasops Kasau), Marsekal Muda TNI M. Satriyo Utomo. Dalam forum tersebut, kedua pihak membahas peluang penguatan kolaborasi di sektor diplomasi militer, latihan bersama, keselamatan penerbangan militer, serta pendidikan dan pelatihan prajurit udara.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi tonggak penting hubungan pertahanan udara kedua negara.
“TNI AU–PLA AF bahas penguatan kerja sama pada Air Staff Talks perdana di Beijing,” ujar Marsma TNI I Nyoman Suadnyana dalam keterangan resminya, Selasa (18/11/2025).
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa melalui pertukaran perspektif yang konstruktif serta penyusunan rencana tindak lanjut bersama, kedua angkatan udara berkomitmen mendorong kerja sama yang lebih luas.
“Hal ini demi mendukung stabilitas kawasan dan peningkatan kemampuan masing-masing angkatan udara,” tegasnya.
Selama kunjungan, delegasi TNI AU juga meninjau langsung Air Force Command College milik PLA AF. Kunjungan tersebut dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman pendidikan tinggi kepemimpinan udara serta praktik terbaik dalam pengembangan sumber daya manusia militer.
Pertemuan bilateral ini merupakan bagian dari program rutin yang diselenggarakan Perwira Pembantu III Bidang Latihan (Paban III/Lat) Sopsau.
Program ini secara konsisten digelar untuk mempererat hubungan melalui forum diskusi tingkat tinggi dan latihan bersama antarangkatan udara kedua negara.
Pengamat militer menilai langkah ini menunjukkan kematangan diplomasi pertahanan Indonesia yang tetap membuka ruang kerja sama dengan berbagai negara, termasuk kekuatan besar seperti Tiongkok, sembari menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pihak telah menyusun sejumlah poin tindak lanjut yang akan dieksekusi dalam waktu dekat, meski detailnya masih dirahasiakan demi kepentingan diplomasi militer.