ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu 19/11/2025 mendatangi zona penyangga di wilayah Suriah yang baru saja direbut pasukan Israel. Kunjungan ini berlangsung hanya beberapa jam setelah sidang kasus korupsi yang menjeratnya resmi dibatalkan dengan alasan pertimbangan keamanan.
Bersama Netanyahu, turut hadir Menteri Pertahanan Israel Katz, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Letnan Jenderal Eyal Zamir, serta Menteri Luar Negeri Gideon Saar, sebagaimana dilaporkan Channel 12 Israel yang dikutip Anadolu Agency. Pemerintah Suriah hingga kini belum merespons secara resmi atas kunjungan tingkat tinggi tersebut.
Israel Perluas Kendali di Golan dan Zona Penyangga
Sejak rezim Bashar al-Assad runtuh pada akhir 2024, Israel mempercepat penguasaan wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki sejak 1967, sekaligus merebut zona penyangga yang menurut Perjanjian Pelepasan Pasukan 1974 harus tetap demiliterisasi dan bebas dari kehadiran militer kedua negara.
Penangkapan Massal Penyelundup Senjata Lintas Batas
Di hari yang sama, militer Israel, Shin Bet, dan kepolisian mengumumkan penangkapan sejumlah warga Israel dan Suriah yang diduga terlibat jaringan penyelundupan senjata dari Suriah ke Israel utara. Dari tersangka yang ditahan, lima di antaranya adalah prajurit aktif dan cadangan Angkatan Darat Israel.
Para tersangka diduga membawa berbagai jenis senjata dari Suriah ke jaringan penyelundupan di Israel utara, demikian pernyataan resmi otoritas Israel. Bulan lalu, operasi serupa berhasil mengamankan puluhan pucuk senjata dan menahan tiga warga Suriah yang dicurigai melakukan penyelundupan di wilayah selatan Suriah. Damaskus belum mengeluarkan komentar terkait penangkapan ini.
1.000 Serangan Udara dan 400 Operasi Darat Israel di Suriah Selatan
Aktivitas militer Israel di provinsi-provinsi selatan Suriah terus meningkat. Warga lokal melaporkan adanya penyusupan ke lahan pertanian, pembakaran dan penebangan ratusan hektare hutan, penahanan warga sipil, serta pendirian puluhan pos pemeriksaan baru.
Data militer Israel menyebutkan, sejak Desember 2024 hingga November 2025, pasukan Zionis telah melancarkan sekitar 1.000 serangan udara dan lebih dari 400 operasi lintas batas di wilayah Suriah selatan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintahan transisi Suriah pasca-lengsernya Bashar al-Assad.