JAKARTA – Pep Guardiola memasuki babak penting dalam karier Eropanya karena sang pelatih Manchester City akan menorehkan penampilan ke-100 di Liga Champions bersama klub tersebut saat menghadapi Bayer Leverkusen pada Rabu 26 November 2025.
Catatan istimewa ini menempatkannya sebagai manajer ketiga asal klub Inggris yang mencapai angka tersebut setelah Alex Ferguson dengan 190 laga dan Arsene Wenger dengan 177 pertandingan.
Pencapaian itu menjadi penegasan konsistensi Guardiola di panggung Eropa yang ia sambut dengan humor ketika ia berkata, “Saya menyadari bahwa saya semakin tua. Setiap pekan selalu ada pencapaian baru.”
Selama memimpin City di Liga Champions, Guardiola mencatat 62 kemenangan dari 99 pertandingan disertai 19 hasil imbang dan 18 kekalahan.
Momen terbaiknya bersama City hadir pada musim 2022/2023 ketika The Citizens mengangkat trofi Liga Champions pertama mereka setelah menundukkan Inter di Istanbul.
Pada musim yang sama, City juga mengunci Treble Winner dengan menjuarai Liga Primer Inggris dan Piala FA, menjadikan klub tersebut sebagai tim kedelapan yang mencapai prestasi itu sementara Guardiola menjadi pelatih pertama yang meraihnya bersama dua klub berbeda.
Secara keseluruhan, Guardiola kini telah mengoleksi tiga gelar Liga Champions sebagai pelatih—dua bersama Barcelona dan satu bersama City—yang membuatnya sejajar dengan Bob Paisley dan Zinedine Zidane, hanya tertinggal dari Carlo Ancelotti yang mengoleksi lima trofi.
Dalam perjalanan kariernya memimpin Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City, Guardiola sudah terlibat dalam 183 pertandingan Liga Champions dan memenangkan 115 di antaranya.
Di atasnya masih ada Ancelotti dengan 124 kemenangan dari 218 laga dan Ferguson yang mengemas 102 kemenangan dari 190 pertandingan.
Musim ini, Manchester City telah mengumpulkan 10 poin dari empat pertandingan pertama Liga Champions 2025/2026 dan menempati peringkat keempat klasemen sementara dengan selisih dua poin dari Bayern Munchen sebagai pemuncak.
City hanya membutuhkan satu poin lagi untuk menyamai raihan mereka di fase liga musim lalu meski perjalanan menuju gelar kedua bersama Guardiola masih panjang dan penuh tantangan.***