CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa sinyal merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia dan Grab semakin kuat. Optimisme ini disampaikan usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Kamis (27/11/2025) sore.
“Masih berjalan itu,” ujar Rosan ketika ditanya mengenai perkembangan terbaru rencana penggabungan dua raksasa teknologi Asia Tenggara tersebut. Ketika ditanya arah perkembangan merger, Rosan menegaskan, “Positif. Sinyalnya positif,” disertai gestur jempol.
Pernyataan ini muncul di tengah dinamika pergantian kepemimpinan di GoTo, setelah Patrick Walujo mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 November 2025—lebih cepat dari komitmennya menjabat hingga 2029. Posisi Patrick kini dinominasikan kepada Hans Patuwo, Chief Operating Officer GoTo, yang akan dibahas dalam RUPSLB pada 17 Desember 2025.
Sejumlah analis menilai perubahan manajemen ini menjadi langkah strategis untuk memuluskan agenda merger yang telah lama digodok, sekaligus merapikan struktur pemegang saham menjelang aksi korporasi besar.
Peran Danantara dan Prinsip B2B
Sebelumnya, Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir menegaskan bahwa dukungan terhadap penggabungan GoTo–Grab sepenuhnya bergantung pada perhitungan bisnis yang menguntungkan secara B2B (business to business). Ia juga mengingatkan bahwa GoTo merupakan perusahaan publik, sehingga proses merger harus dilakukan secara hati-hati dan transparan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi telah lebih dulu mengonfirmasi adanya rencana merger tersebut, hasil dari pertemuan gabungan Grab dan GoTo bersama Presiden Prabowo pada awal November.