Kasus tragis pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak 6 Maret 2025, terus bergulir dengan perkembangan signifikan. Setelah kerangka Alvaro ditemukan di Jembatan Cilalay, Tenjo, Bogor, pada 23 November, polisi kini fokus pada penyisiran ulang TKP dan pemeriksaan saksi kunci.
Pelaku, ayah tiri Alvaro bernama Alex Iskandar (49 tahun), telah tewas diduga bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada 24 November. Berikut informasi terbaru berdasarkan konferensi pers Polda Metro Jaya dan laporan media terkini:
1. Penyisiran Ulang TKP: Temuan 5 Sampel Tulang, Termasuk Rahang Anak
Pada Rabu (26 November), tim gabungan Polres Metro Jakarta Selatan, DVI Dokkes Polri, dan Unit K-9 melakukan olah TKP kedua di Jembatan Cilalay. Mereka menemukan lima sampel tulang baru, salah satunya rahang bawah berukuran kecil (khas anak-anak), serta fragmen tulang lainnya yang diduga milik Alvaro.
Sampel ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk rontgen dan identifikasi forensik lebih lanjut, termasuk koordinasi dengan dokter gigi forensik. Tes DNA awal (24 November) sudah konfirmasi kerangka utama adalah Alvaro, tapi penyisiran ini pastikan tak ada sisa yang terlewat.
2. Rekonstruksi Peristiwa: Cara Keji Alex Bekap Alvaro dengan Handuk
Prarekonstruksi digelar pada 27 November pagi di rumah Alex di Tangerang, mengungkap kronologi pembunuhan. Alex menculik Alvaro di Masjid Jami Al Muflihun pada 6 Maret 2025 dengan dalih “beli mainan”. Setelah dibawa ke rumah, Alvaro menangis selama tiga hari, memicu kemarahan Alex.
Pada 9 Maret, Alex bekap Alvaro dengan handuk, cekik leher, dan tindih tubuhnya hingga tewas. Jasad disimpan di garasi selama tiga hari (ditutup mobil silver), sebelum dibuang ke Bogor. Alex sempat rencanakan kubur jasad tapi batal karena tanah keras, lalu minta kerabat pindahkan dengan dalih “bangkai anjing”.
3. Motif Cemburu: Ancaman Culik Sejak 2024, Kekerasan Berulang
Motif utama Alex adalah cemburu buta terhadap istri kandung Alvaro, Arum (yang bekerja di Malaysia dan dituduh selingkuh). Sejak 2024, Alex ancam culik Alvaro sebagai “balas dendam”, tapi Arum anggap bercanda. Polisi ungkap Alex sering kekerasan verbal dan fisik terhadap Alvaro, termasuk pukul dan kurung. Pernikahan Alex-Arum (Desember 2023) retak karena rencana cerai, memicu ledakan emosi.
4. Kematian Alex: Gantung Diri dengan Celana Sendiri Setelah Minta Ganti
Alex ditangkap 21 November, akui perbuatan di ruang konseling Polres Jaksel, tapi tewas gantung diri dengan celananya sendiri pada 24 November pagi—setelah minta ganti celana. Autopsi konfirmasi bunuh diri, tanpa tanda kekerasan. Dua polisi diperiksa Propam atas pengawasan.
5. Penyelidikan Lanjut: Dalami Adik Alex dan Keterlibatan Lain
Polisi dalami keterlibatan adik Alex (tinggal dekat TKP Bogor) dan kerabat yang diminta pindah jasad. Rumah Alex di Tangerang disita untuk forensik, termasuk cangkul yang dipinjam untuk kubur (tapi batal). Kasus ini jadi prioritas, dengan tuntutan pidana mati jika ada pelaku lain.