JAKARTA – Kementerian Pertahanan resmi menyerahkan pesawat komando berteknologi tinggi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pesawat ini diklaim mampu menjangkau wilayah terpencil dalam waktu singkat serta dilengkapi sistem komunikasi canggih dari udara ke darat.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan, pengadaan pesawat ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi Operasi Militer Selain Perang (OMSP), termasuk penanganan bencana alam dan pengendalian operasi taktis di Papua.
“Jadi memang dalam rangka kita mengoptimalkan operasi militer selain perang yang dilaksanakan oleh negara harus mengucapkan fasilitas-fasilitas kendali, fasilitas komando untuk bisa mempercepat pengendalian dari operasi yang dilaksanakan” ujar Sjafrie usai penyerahan pesawat Sabtu (29/11/2025).
Menhan menjelaskan, pesawat tersebut memiliki ketinggian terbang dan kecepatan tinggi sehingga mampu mencapai lokasi-lokasi terjauh dalam waktu singkat. Fasilitas komunikasi terintegrasi memungkinkan komando langsung dari udara ke satuan di darat bahkan hingga titik-titik terpencil (hot spot).
“Karena inilah dilengkapi dengan alat-alat komunikasi sehingga kita dengan mudah melakukan komunikasi dari udara ke darat dan juga paling jauh di spot-spot. Jadi ini hanya untuk kepentingan operasi kemanusiaan tapi juga bisa digunakan untuk pengendalian operasi taktis yang dilaksanakan oleh TNI” tambahnya.
Sjafrie menyoroti pengalaman penanganan bencana di Papua di mana sistem komunikasi dan logistik sering terputus total. Kehadiran pesawat komando ini diharapkan menjadi solusi cepat untuk mengendalikan distribusi bantuan serta koordinasi pasukan.
“Seperti di Papua intinya bahwa mitigasi bencana alam ini kita sudah mengalami terputusnya sistem komunikasi dan juga sistem logistik. Oleh karena itu tempat-tempat yang terjadi bencana ini dengan kemampuan pesawat kembali ke sini mengendalikan aset-aset logistik dan menuntaskannya dari belakang nantinya” papar Sjafrie.
Pengadaan pesawat ini merupakan bagian dari program modernisasi alutsista TNI yang terus digenjot pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pesawat komando tersebut akan ditempatkan di bawah kendali Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) dan siap dioperasikan dalam waktu dekat.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi mengenai tipe dan jumlah pasti pesawat yang diserahkan. Namun sumber internal Kemhan menyebut pesawat tersebut memiliki kemampuan terbang jarak jauh dan dilengkapi teknologi command control communications computers intelligence surveillance and reconnaissance (C4ISR) terkini.