JAKARTA – Terputusnya akses darat lima hari setelah banjir bandang di Sumatera Utara membuat ribuan warga Sibolga dan Tapanuli Tengah kehabisan makanan, memicu penjarahan terhadap gudang Bulog dan sejumlah minimarket di tengah minimnya bantuan yang tak kunjung tiba.
Sebuah video yang viral sejak Sabtu (29/11/2025) memperlihatkan puluhan warga berdesakan memasuki gudang beras Bulog di Sibolga dan membawa pulang karung-karung beras. Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto.
“Ada tindakan sebagian masyarakat masuk ke gudang Bulog kemudian mengambil dari gudang,” jelas Budi Cahyanto, Sabtu (29/11/2025).
Menurut Budi, stok beras dan Minyakita di gudang-gudang Bulog wilayah tersebut memang disiapkan untuk dibagikan kepada korban bencana. Namun, penyalurannya harus berdasarkan surat resmi dari bupati setempat.
“Kalau bantuan bencana itu yang kami keluarkan berdasarkan surat dari bupati,” katanya.
Hingga kini Bulog masih kesulitan menghitung kerugian karena jaringan internet dan telepon di lokasi bencana lumpuh total. Berdasarkan data sistem terakhir sebelum bencana, gudang Bulog di wilayah tersebut menyimpan 2.400 ton beras dan 43.000 liter Minyakita.
“Sekarang permasalahannya, kalau sudah diambil semua berasnya, mau dari mana bantuan yang diberikan? Bantuan itu kan dari udara paling, atau dari laut. Dari laut pun dari Nias, dan di sana mengalami hal yang sama akibat penyumbatan dari Sibolga,” terangnya.
Budi menegaskan Bulog terus berupaya mengirimkan pasokan baru melalui jalur laut dan meminta warga tetap tenang karena stok nasional masih mencukupi.
Minimarket Ikut Dijarah
Aksi serupa juga terjadi di sejumlah gerai Indomaret dan Alfamart di Sibolga. Marcomm Executive Director Indomaret, Bastari Akmal, membenarkan adanya penjarahan di salah satu gerainya.
“Ya memang benar, jalur darat banyak yang tertimbun longsoran sehingga bantuan bencana belum ada yang bisa menuju lokasi,” ujar Bastari.
Pihak Indomaret memilih belum mengambil langkah hukum dan fokus pada pemulihan situasi.
“Belum memutuskan ke arah hukum. Yang terpenting kondisi daerah tersebut segera dapat kondusif, utamanya agar segala bentuk bantuan bisa segera sampai di lokasi,” lanjutnya.
Indomaret saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik tambahan.
Korban Tewas Capai 176 Orang, 160 Masih Hilang
Berdasarkan data terbaru Polda Sumatera Utara per Minggu (30/11/2025), banjir bandang dan longsor di Sumut telah menewaskan 176 orang dan 160 orang lainnya masih dalam pencarian.
Rinciannya:
- Tapanuli Tengah: 47 meninggal
- Kota Sibolga: 33 meninggal
- Tapanuli Selatan: 47 meninggal
“Ada 1.090 korban, terdiri dari 176 meninggal dunia dan 160 masih dalam pencarian,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, Minggu (30/11/2025).
Hingga berita ini diturunkan, akses darat menuju Sibolga dan Tapanuli Tengah masih tertutup longsor di puluhan titik. Pemerintah provinsi bersama TNI–Polri dan BNPB terus berupaya membuka jalur alternatif serta mengirimkan bantuan melalui helikopter dan kapal laut dari Nias serta Belawan.