Berkat kemenangan Max Verstappen yang cukup tak terduga di Qatar, Formula 1 kini bersiap menuju pertarungan penentu yang spektakuler di Abu Dhabi, dengan tiga pembalap masih berpeluang merebut gelar juara dunia 2025.
Seharusnya balapan ini bisa menjadi kesempatan mudah bagi Lando Norris untuk mengunci gelar jika ia berhasil memenangkan Grand Prix Qatar. Namun, kesalahan strategi McLaren membuat peluang itu sirna, menjadikan musim ini yang pertama sejak 2010 di mana lebih dari dua pembalap masih dalam perebutan gelar pada seri terakhir.
Norris memulai balapan 57 lap dari posisi dua bersama rekan setimnya, Oscar Piastri. Namun, start yang terlalu hati-hati membuat Verstappen langsung menyalip di tikungan pertama.
Keadaan semakin memburuk ketika McLaren memutuskan untuk tidak masuk pit saat Safety Car awal keluar, membuat kedua pembalapnya harus mengejar Red Bull dalam kondisi strategi yang jauh lebih berat.
Setelah Verstappen menyelesaikan dua pit stop wajibnya, duo McLaren yang masih berada di posisi P1 dan P2 tertinggal sekitar 17 detik setelah Piastri melakukan pit kedua. Meski tampil impresif sepanjang akhir pekan, Piastri harus puas finis di posisi dua.
Di sisi lain, Norris hanya mampu finis keempat setelah gagal menyalip Carlos Sainz untuk memperebutkan podium terakhir, meski akhirnya naik satu posisi karena kesalahan Kimi Antonelli di lap akhir.
Walau demikian, Norris tetap memimpin klasemen dan masih menjadi kandidat terkuat untuk meraih gelar juara dunia pertamanya. Lalu, apa yang harus ia lakukan pada seri penutup di Abu Dhabi? Berikut skenario dan hitungannya:
Klasemen Pembalap Menjelang Abu Dhabi
| Pos | Pembalap | Kebangsaan | Tim | Poin |
|---|---|---|---|---|
| 1 | Lando Norris | Inggris | McLaren | 408 |
| 2 | Max Verstappen | Belanda | Red Bull Racing | 396 |
| 3 | Oscar Piastri | Australia | McLaren | 392 |
Bagaimana Norris Bisa Mengunci Gelar di Abu Dhabi?
Norris membawa keunggulan 12 poin atas Verstappen. Sementara Piastri tertinggal 16 poin dari rekan setimnya, peluangnya secara matematis masih terbuka meski kecil.
Intinya jika Norris finis di podium, ia otomatis menjadi juara dunia. Posisi Verstappen dan Piastri tidak akan lagi berpengaruh jika Norris finis P1–P3.
| Posisi Akhir Norris | Syarat Verstappen | Syarat Piastri |
|---|---|---|
| P1 | Tersingkir | Tersingkir |
| P2 | Tersingkir | Tersingkir |
| P3 | Tersingkir | Tersingkir |
| P4–P5 | Verstappen P2 atau lebih buruk | Tersingkir |
| P6 | Verstappen P2 atau lebih buruk | P2 atau lebih buruk |
| P7–P8 | Verstappen P3 atau lebih buruk | P2 atau lebih buruk |
| P9–P11 | Verstappen P4 atau lebih buruk | P3 atau lebih buruk |
Jika Norris Gagal Naik Podium
Kemenangan Verstappen di Qatar membuatnya kembali ke perebutan gelar dan menyalip Piastri di klasemen. Jika ia menang di Abu Dhabi dan Norris hanya finis maksimal P4, Verstappen akan meraih gelar kelima secara beruntun—sebuah kebangkitan luar biasa mengingat sempat tertinggal 104 poin di awal musim.
| Posisi Akhir Verstappen | Syarat Norris | Syarat Piastri |
|---|---|---|
| P1 | Norris P4 atau lebih buruk | Tersingkir |
| P2 | Norris P8 atau lebih buruk | P3 atau lebih buruk |
| P3 | Norris P9 atau lebih buruk | P2 atau lebih buruk |
Skenario Oscar Piastri
Piastri mengakui setelah balapan Qatar bahwa ia “membutuhkan banyak keberuntungan,” namun performanya yang kembali kompetitif memberi harapan.
Untuk menjadi juara dunia, Piastri harus:
-
Finis P1 atau P2
-
Dengan syarat Norris dan Verstappen gagal naik podium
-
Memerlukan bantuan tim seperti Mercedes atau Ferrari untuk menghalangi dua rivalnya.