Martin Brundle, mantan pembalap Formula 1 asal Inggris yang kini menjadi komentator dan reporter Formula 1, menilai satu-satunya harapan Lewis Hamilton saat ini adalah keberhasilan Ferrari dalam menghadapi perubahan besar regulasi Formula 1 pada musim 2026.
Dilansir dari crash, musim 2025 Ferrari terus memburuk, termasuk pada Grand Prix Qatar, di mana Charles Leclerc dan Lewis Hamilton hanya mampu mencatatkan hasil kualifikasi yang mengecewakan—masing-masing posisi 9 dan 18 untuk sprint, serta posisi 10 dan 18 untuk balapan utama. Sepanjang akhir pekan, Ferrari hanya meraih empat poin.
Selain dua kali gagal finis di Belanda dan Sao Paulo, hasil ini menjadi perolehan poin terburuk sepanjang musim yang tanpa kemenangan dan penuh kekecewaan.
Bagi Hamilton, kondisi ini menjadi titik terendah di musim debutnya bersama Ferrari. Menurut Brundle, satu-satunya jalan untuk memulihkan keadaan adalah keberhasilan total dalam menyambut perubahan regulasi besar tahun depan.
“Ferrari mengalami akhir pekan yang sangat buruk, yang oleh bos tim Fred Vasseur disebut akibat tekanan ban yang sangat tinggi,” tulis Brundle dalam kolom terbarunya untuk Sky.
“Mereka kekurangan grip belakang dan kestabilan handling, dan kini terjebak di posisi keempat klasemen konstruktor, di belakang McLaren, Mercedes, dan Red Bull.”
Brundle menggambarkan perjuangan Leclerc yang terlihat kesulitan mengendalikan mobil di setiap tikungan untuk mengamankan posisi delapan, sementara Hamilton juga terlihat tidak kompetitif dan hanya finis di urutan 12.
Ia menambahkan bahwa kondisi Ferrari saat ini sangat sulit, terutama bagi Hamilton yang hanya bisa berharap Ferrari tampil sempurna dalam reformasi regulasi 2026 agar peluang menambah prestasi kembali terbuka.
Brundle juga menyoroti bahwa Andrea Kimi Antonelli, pembalap yang menggantikan Hamilton di Mercedes, kini hanya tertinggal dua poin di klasemen. “Setelah sembilan balapan yang penuh kesulitan, akan terasa ironis bila remaja Italia itu berhasil menggeser Hamilton dari posisi enam di kejuaraan,” ujarnya.
Apa yang Salah dengan Ferrari di Qatar?
Fred Vasseur menjelaskan bahwa penampilan buruk Ferrari terutama dipicu oleh tekanan ban wajib yang sangat tinggi, membuat mobil terasa seperti “melayang seperti balon,” dan setup yang tidak pernah berhasil diperbaiki sepanjang balapan.
“Kami harus memahami apa yang kami lakukan salah akhir pekan ini,” ujar Vasseur. “Memang semua tim menghadapi kondisi yang sama, tetapi kami jelas melakukan pekerjaan paling buruk dibandingkan yang lain.”