JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta bersama Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Kedaulatan Budaya melalui Konten Lokal: Strategi Penyiaran Menghadapi Era Media Baru” pada Senin (2/12/2025) di Kampus UAI, Jakarta Selatan.
Acara yang dihadiri mahasiswa, anggota DPRD DKI Komisi A, serta perwakilan instansi media ini bertujuan merumuskan arah strategis penyiaran nasional di tengah penetrasi masif platform media global. Seminar dibuka langsung oleh Ketua KPID DKI Jakarta, Rizki Wahyuni.
Dalam sambutannya, Rizki menegaskan urgensi tema seminar, terlebih Jakarta tengah menapaki momentum historis menuju 500 tahun sebagai kota global.
“Penyiaran bukan hanya alat komunikasi, tetapi adalah arsitektur identitas, menjadi medium yang membangun cara pandang bangsa ini menjaga kedaulatannya,” ujarnya.
KPID menyoroti tantangan yang dihadapi lembaga penyiaran nasional, mulai dari disrupsi ekonomi media konvensional hingga persaingan konten yang semakin ketat, yang membuat banyak lembaga penyiaran berada dalam kondisi sulit.
Seminar menekankan perlunya memperluas definisi konten lokal. Konten lokal bukan sekadar produk budaya, melainkan narasi kebangsaan, citra, dan jati diri yang meneguhkan nilai Keindonesiaan. Penguatan konten lokal disebut dapat menjadi kekuatan geopolitik dan diplomasi budaya, sebagaimana ditunjukkan Korea Selatan lewat K-Pop, Perancis melalui sinematografi, dan Turki dengan drama epik mereka.
“Mereka menguasai hati dunia melalui konten. Itulah bukti bahwa konten lokal, bila dikelola dengan visi besar, dapat menjadi kekuatan geopolitik dan diplomasi budaya,” tutup Rizki.