Banjir lahar dari Gunung Lewotobi Laki-laki menerjang dua desa di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (3/12). Dua wilayah yang terdampak adalah Desa Klatanlo dan Desa Dulipali, sebagaimana tercantum dalam Laporan Khusus Badan Geologi Kementerian ESDM.
Plt Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa banjir lahar mulai terpantau pada pukul 05.17 WITA dan berlangsung hingga 06.36 WITA. Meski visual gunung tidak teramati karena tertutup kabut, petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Desa Pululera mencatat adanya suara gemuruh lahar yang terdengar hingga tiga kilometer.
Kerusakan dan Dampak di Lapangan
Banjir lahar mengakibatkan berbagai kerusakan di wilayah terdampak, antara lain:
-
Jalan lintas Maumere–Larantuka terputus karena tertutup lumpur dan material lahar
-
Tiga rumah di Desa Dulipali rusak berat
-
Satu rumah di Desa Klatanlo tertimbun lumpur setinggi 40 sentimeter
-
Jaringan listrik padam akibat robohnya beberapa tiang listrik
Status Gunung Lewotobi Masih Level IV (Awas)
Hingga informasi terakhir diterima, status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV (Awas). Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk:
-
Tidak beraktivitas dalam radius 6 km dan 7 km sektoral arah barat laut dan timur laut dari pusat erupsi
-
Mewaspadai potensi banjir lahar susulan saat hujan lebat, terutama di aliran sungai yang berhulu di puncak gunung seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen