JAKARTA – Tanggal 4 Desember mencatat sejumlah peristiwa besar yang mengguncang dunia, mulai dari perjuangan separatis di Aceh, tragedi udara misterius, kehilangan ikon sepak bola, hingga kelahiran seorang presiden kontroversial Korea Selatan.
1976: Hasan di Tiro Deklarasikan GAM
Tepat 49 tahun lalu, pada 4 Desember 1976, Teungku Hasan di Tiro bersama para pendukungnya secara resmi mendeklarasikan berdirinya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau Aceh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF). Organisasi ini menyatakan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah Republik Indonesia dengan tujuan memisahkan Provinsi Aceh dari NKRI.
Konflik bersenjata yang berlangsung hingga 2005 itu merenggut sekitar 15.000 jiwa. Hasan di Tiro memimpin GAM dari pengasingan di Swedia selama hampir tiga dekade setelah menjadi warga negara Swedia. Ia kembali memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada 2 Juni 2010, sehari sebelum wafat di Banda Aceh.
1977: Malaysia Airlines Penerbangan 653 Jatuh Setelah Dibajak, 100 Penumpang Tewas
Tragedi menimpa Malaysia Airlines MH653 rute Penang–Kuala Lumpur–Singapura pada 4 Desember 1977. Pesawat Boeing 737-200 yang hendak mendarat di Bandara Changi dibajak di udara dan akhirnya jatuh di area rawa Tanjung Kupang, Johor, Malaysia.
Seluruh 93 penumpang dan 7 awak tewas. Peristiwa ini menjadi kecelakaan terburuk ketiga dalam sejarah Malaysia Airlines setelah MH370 dan MH17. Korban berasal dari 14 negara, termasuk Indonesia, serta sejumlah pejabat tinggi seperti Menteri Pertanian Malaysia Dato’ Ali Haji Ahmad, Kepala Departemen Pekerjaan Umum Malaysia Dato’ Mahfuz Khalid, dan Duta Besar Kuba untuk Jepang Mario Garcia.
Hingga kini, motif pembajakan dan identitas pelaku belum sepenuhnya terungkap.
2011: Dunia Sepak Bola Kehilangan “Dokter” Sócrates
Legenda sepak bola Brasil, Sócrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira, menghembuskan napas terakhir pada 4 Desember 2011 di São Paulo pada usia 57 tahun.
Gelandang berjuluk “The Doctor” ini dikenal berkat visi permainan jenius, umpan terobosan mematikan, serta teknik “blind heel pass” khasnya. Ia menjadi kapten timnas Brasil di Piala Dunia 1982 dan 1986, serta menjadi ikon gerakan “Demokrasi Corinthiana” yang menentang rezim militer Brasil pada era 1980-an.
1932: Lahir Roh Tae-woo, Presiden Kontroversial Korea Selatan
Pada 4 Desember 1932, di Daegu yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Jepang, lahir Roh Tae-woo, jenderal yang kemudian menjadi Presiden Korea Selatan ke-6 (1988–1993). Ia merupakan sahabat dekat Chun Doo-hwan dan terlibat dalam kudeta militer 1979–1980.
Meski berhasil menggelar Olimpiade Seoul 1988 dan memulai masa demokratisasi, Roh akhirnya dipenjara karena kasus korupsi dan perannya dalam Tragedi Gwangju 1980.