JAKARTA – Direktur Jenderal Bea Cukai Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama menegaskan akan melakukan pembersihan besar-besaran di tubuh institusinya, termasuk merumahkan pegawai yang tetap membandel dan menolak berubah.
Pernyataan keras ini disampaikan Djaka sebagai respons atas desakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya mengancam akan “membekukan sementara” Direktorat Jenderal Bea dan Cukai jika tidak segera dibenahi.
“Yang masih bandel kita selesaikan itu aja,” tegas Djaka saat ditemui wartawan di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta.
Djaka enggan merinci jumlah pegawai yang sudah dijatuhi sanksi, namun memastikan proses penindakan terus berjalan melalui mekanisme internal dan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
“Karena kan kita ada proses ya, ada yang proses sedikit banyak. Saya nggak berapa yang sudah kita tindak, tetapi sudah melalui proses apakah itu dari kepatuhan internal maupun dari Itjen Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Ia menyatakan optimistis reformasi menyeluruh Bea Cukai dapat tuntas dalam waktu satu tahun sesuai tenggat yang diberikan Menkeu Purbaya.
“Ya, optimis. Harus optimis. Kalau kita nggak optimis, tahun depan kita selesai semua,” ujar Djaka.
Djaka bahkan secara terbuka menyebut kemungkinan merumahkan pegawai yang tidak mau ikut berbenah diri.
“Apakah mau Bea Cukai ataupun pegawai Bea Cukai dirumahkan dengan makan gaji buta aja itu. Tentu tidak akan mau dengan keinginan Pak Purbaya untuk memperbaiki Bea Cukai. Tentunya perlu dukungan dari masyarakat semua. Kita memerlukan dukungan dari masyarakat,” tegasnya.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan tegas menyatakan bahwa Bea Cukai harus “dibekukan selama setahun” jika praktik lama seperti penyelundupan, manipulasi data, dan under-invoicing masih terus berlangsung. Purbaya menilai reformasi Bea Cukai menjadi syarat mutlak untuk menutup celah kebocoran penerimaan negara dan mengembalikan integritas lembaga.
Menanggapi ancaman tersebut, Djaka menjamin jajarannya siap melakukan pembenahan total, termasuk menindak tegas setiap pegawai yang menjadi penghambat.
Dengan langkah-langkah ini, Bea Cukai berharap agenda reformasi besar-besaran dapat berjalan efektif, didukung publik luas, serta mampu menutup semua celah korupsi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat pengawasan di seluruh sektor.
Reformasi Bea Cukai kini menjadi sorotan nasional, terutama setelah serangkaian kasus yang mencoreng citra institusi pengawas perbatasan dan perdagangan tersebut.