Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak 22 kali selama tahun 2025, dengan 21 di antaranya terjadi sejak Purbaya Yudhi Sadewa menjabat sebagai Menteri Keuangan. Capaian tersebut disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama OJK dan BEI di Jakarta, Rabu (3/12).
“IHSG mencetak all time high sebanyak 22 kali sepanjang 2025, dan 21 kali di antaranya terjadi pada periode Menteri Keuangan baru, Purbaya. Ini menunjukkan betapa kuatnya persepsi investor terhadap ekonomi Indonesia,” ujar Iman.
Purbaya resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025, dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Pada masa kepemimpinannya, IHSG untuk pertama kalinya menembus level psikologis 8.000 dan kini telah mencapai 8.600.
Pada penutupan perdagangan Rabu (3/12), IHSG ditutup di 8.611,79, menguat 1.531,88 poin atau 21,64% year to date dari level 7.079,91 di awal tahun. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 15,8 kuadriliun.
Arus Modal Asing Mulai Kembali
Iman juga menyampaikan bahwa arus modal asing menunjukkan tren positif. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan net buy sebesar Rp 23,87 triliun dalam tiga bulan terakhir. Net sell sepanjang 2025 turun menjadi Rp 29,52 triliun, dari sebelumnya sempat menyentuh sekitar Rp 59 triliun di awal tahun.
Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengapresiasi pemulihan pasar saham yang dinilai luar biasa. Pada acara terpisah di Financial Forum 2025, Purbaya optimis IHSG masih punya ruang penguatan.
“Ini akan terus naik. Kita memahami persoalan ekonomi dan dengan framework baru, koordinasi dengan Bank Indonesia akan semakin efektif,” kata Purbaya.
Pada perdagangan Selasa (2/12), IHSG juga mencetak rekor baru di 8.617,04, naik 0,65%. Maximilianus Nico Demus, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, memperkirakan IHSG memiliki potensi mencapai 8.940 dengan probabilitas 74%, selama tidak jatuh di bawah level 8.000 dan sentimen ekonomi tetap kondusif.