BANDA ACEH – Penanganan darurat bencana Aceh memasuki fase percepatan, dengan fokus utama diarahkan kepada ribuan warga yang hingga kini belum bisa dijangkau jalur darat karena kerusakan infrastruktur.
Dalam keterangan resminya pada Kamis (4/12/2025), Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Joko Hadi Susilo menegaskan bahwa seluruh unsur TNI digerakkan untuk memastikan bantuan menjangkau wilayah-wilayah yang masih terputus akses.
Ia menggarisbawahi bahwa komitmen TNI tidak berubah yaitu memprioritaskan distribusi logistik ke titik-titik yang membutuhkan pasokan cepat akibat dampak bencana yang melumpuhkan jalur transportasi.
“TNI bersama seluruh unsur terkait akan terus bergerak memastikan seluruh bantuan yang diterima dapat segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, setiap bantuan sangat berarti untuk meringankan beban warga di tengah kondisi darurat seperti saat ini,” ujarnya di Banda Aceh, Kamis (4/12/2025).
Upaya tersebut diperkuat dengan kedatangan pesawat Airbus A-400 milik TNI AU yang mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada Rabu (3/12/2025) membawa 24 ton logistik darurat untuk para penyintas banjir dan longsor.
Bantuan kemanusiaan itu mencakup makanan cepat saji, sembako, perlengkapan bayi, serta pakaian darurat yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di titik-titik terdampak.
Selain logistik umum, dukungan medis juga diprioritaskan melalui pengiriman peralatan kesehatan, kantong darah bantuan PMI, serta obat-obatan dari Puskes TNI untuk memperkuat layanan kesehatan darurat di daerah yang minim suplai.
Untuk mengatasi gangguan komunikasi yang menghambat koordinasi, perangkat internet berbasis satelit Starlink turut disertakan agar konektivitas di wilayah terisolir dapat kembali berjalan.
Pangdam IM memastikan distribusi akan dilakukan bertahap ke seluruh kabupaten dan kota terdampak dengan prioritas kepada daerah yang aksesnya terputus akibat jembatan runtuh, jalan tertutup material longsor, dan cuaca ekstrem.
“Kami berharap kehadiran bantuan ini dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, sekaligus mendukung kelancaran operasi kemanusiaan di lapangan,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang ikut mengirimkan dukungan bagi masyarakat Aceh sehingga proses penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih cepat.
“Sinergi antara kementerian, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan TNI merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam membantu masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit,” ujarnya.
Pangdam IM menekankan bahwa setiap elemen bantuan memiliki nilai penting bagi warga yang masih berjuang mendapatkan makanan, pakaian, obat-obatan, dan akses kesehatan, terutama di lokasi pengungsian.
“Setiap bantuan memiliki arti besar, terutama bagi warga yang masih menghadapi kesulitan mendapatkan makanan, pakaian, obat-obatan, maupun layanan kesehatan,” ucapnya.***