JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan resmi ke India untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Pada Jumat (5/12/2025), ia dijadwalkan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Narendra Modi di New Delhi. Agenda utama pertemuan ini adalah memperkuat kerja sama perdagangan, terutama di sektor senjata dan energi, di tengah tekanan sanksi Barat terhadap Moskow.
Kunjungan Putin berlangsung saat India juga tengah bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait kesepakatan dagang guna memangkas tarif hukuman yang diberlakukan Presiden Donald Trump atas sejumlah komoditas, termasuk minyak Rusia.
Moskow, yang selama puluhan tahun menjadi pemasok senjata utama India, menargetkan peningkatan perdagangan hingga 100 miliar dolar AS pada 2030. Dorongan ini muncul setelah Eropa mengurangi ketergantungan pada energi Rusia pasca invasi ke Ukraina, sementara India justru meningkatkan impor minyak mentah Rusia dengan harga diskon.
“India menghadapi dilema; dengan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dengan Moskow atau Washington, New Delhi berisiko memutus hubungan dengan pihak lain,” tulis Michael Kugelman, peneliti senior Atlantic Council, dalam Foreign Policy.
Selain perdagangan, Modi dan Putin diperkirakan membahas isu ketenagakerjaan serta kerja sama energi nuklir sipil. Kedua pihak juga disebut akan mengumumkan sejumlah perjanjian baru sebagai bukti ketahanan hubungan bilateral.
Putin tiba di India pada Kamis (4/12) dan disambut hangat oleh Modi dengan pelukan serta jabat tangan di karpet merah. Malam harinya, Modi menjamu Putin dalam jamuan makan malam pribadi di kediamannya. Delegasi bisnis dan pemerintahan Rusia turut hadir, termasuk Menteri Pertahanan Andrei Belousov yang bertemu dengan Menhan India Rajnath Singh. Belousov menegaskan kesiapan industri pertahanan Rusia mendukung India menuju kemandirian produksi.
Kunjungan ini terjadi sehari setelah Putin bertemu utusan utama Trump untuk membahas kemungkinan kesepakatan damai terkait perang Ukraina, meski belum menghasilkan kompromi. India sendiri menolak mengutuk Rusia atas konflik tersebut, menegaskan sikap netral dengan menyerukan perdamaian melalui dialog dan diplomasi.