Meski berhalangan hadir secara fisik di AAA Conference 1.0 pada Jumat (5/12) diWisma Danantara Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir lewat rekaman video. Menteri AHY meletakkan tiga pilar lompatan besar agar Indonesia bisa masuk 5 besar ekonomi dunia.
Pilar Pertama: Infrastruktur Digital & AI yang Mengguncang Dunia
AHY memaparkan visi yang bukan lagi khayalan, melainkan target realistis dalam 5–10 tahun ke depan:
-
- Fiber optik sampai ke Kaimana, Papua Barat, dan 83.218 desa tertinggal lainnya
- Internet berkecepatan tinggi menembus gunung, laut, dan hutan
- Ekosistem data center kelas dunia + AI nasional terintegrasi
- Smart cities di setiap provinsi
- Sistem logistik pintar yang memangkas biaya logistik nasional hingga 30 % (dari 23 % menjadi <10 % PDB)
“Ini bukan mimpi 50 tahun lagi. Ini bisa kita wujudkan kalau kita bergerak cepat, bersama, dan tanpa kompromi,” tegasnya
Pilar Kedua: Kemitraan Strategis & Regulasi Kelas Dunia
“Indonesia tidak boleh lagi jadi penonton. Kita harus jadi jembatan antarperadaban.”
AHY menekankan perlunya:
-
- Skema pembiayaan inovatif (blended finance, green bond, sukuk infrastruktur)
- Public-Private Partnership yang transparan dan terjamin secara global
- Pemimpin-pemimpin muda yang mampu membangun kepercayaan internasional
“Kalian yang sudah kuliah di Harvard, Stanford, Oxford, Cambridge, Tsinghua, NUS, Tokyo University — kalian adalah diplomat ekonomi terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini.”
Pilar Ketiga: Infrastruktur Hijau & Ekonomi Sirkular
“Tidak ada lagi proyek linier yang merusak alam. Setiap proyek harus ramah lingkungan, berstandar tertinggi, dan menciptakan nilai tambah ekonomi yang merata sampai ke desa terpencil. Kita bukan lagi membangun jalan tol biasa — kita membangun peradaban baru yang berkelanjutan.”
Mentor AHY mengajak semi pihak bekerjasama membangun Indonesia.
“Pemerintah hanya membuat kebijakan dan membuka jalan. Yang benar-benar merekayasa solusi adalah kalian — generasi muda, engineer, inovator, profesional yang sudah diasah di universitas-universitas terbaik dunia. Kami tidak meminta kalian pulang untuk sekadar ‘bekerja biasa’.
Kami meminta kalian menginvestasikan modal intelektual kalian — yang sudah kalian bayar dengan keringat, air mata, dan puluhan tahun perjuangan — ke proyek dengan imbal hasil tertinggi yang pernah ada,” ujarnya.
Sebagai penutup, Menteri AHY berpesan :
“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”