JAKARTA – Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa kembali menunjukkan komitmen kemanusiaannya dengan menggelar doa bersama khusus bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra sebagai bentuk dukungan moral yang menyentuh.
Kegiatan bertajuk Pertamina Doa Bersama tersebut digelar pada Sabtu, 6 Desember 2025, di Jakarta dan menjadi wujud solidaritas perusahaan dalam merespons situasi darurat yang menimpa warga Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
Agenda doa kolektif ini melibatkan ratusan anak yatim dari berbagai yayasan yang sengaja dihadirkan sebagai simbol harapan dan kekuatan spiritual bagi para korban bencana.
Manager Communication, Relations & CID Regional Jawa, Pinto Budi Bowo Laksono, menegaskan bahwa momen ini menjadi cara perusahaan, “memeluk para korban dari jauh”.
Ia menjelaskan bahwa doa bersama ini bertujuan mengirimkan energi positif, memohon perlindungan dari Allah SWT, serta memberikan ruang penguatan psikologis bagi masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari musibah besar.
Pertamina bekerja sama dengan lima yayasan, yakni Yayasan Al Kahfi, Yayasan Lentera Insani Indonesia, Yayasan Yasman50, Yayasan Felicia Angel Kids, dan Yayasan Abigail untuk menghadirkan doa tulus dari para anak yatim.
Perusahaan menilai bahwa dukungan pascabencana tidak cukup hanya berupa bantuan logistik, melainkan juga mencakup pendampingan emosional yang mampu membantu memulihkan semangat para penyintas.
Selain doa kolektif, Pertamina turut menyerahkan santunan dan paket kebutuhan dasar kepada peserta dari lima yayasan tersebut sebagai apresiasi atas partisipasi mereka.
Dua organisasi lain juga menerima bantuan langsung yang diserahkan oleh Direktur Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rachmat Hidajat, beserta jajaran manajemen sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi spiritual mereka.
Pinto Budi Bowo Laksono kembali menegaskan bahwa bencana alam tidak hanya meninggalkan kerusakan infrastruktur, tetapi juga “mengoyak batin dan rasa aman masyarakat,” sehingga diperlukan dukungan menyeluruh yang tidak hanya bersifat fisik.
Gerakan doa serentak tersebut juga digelar di seluruh unit usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menandai kuatnya koordinasi internal perusahaan dalam memberikan respon cepat terhadap kondisi darurat nasional.
Sebelumnya, Pertamina Regional Jawa, Regional Sumatra, dan PHE telah menyalurkan bantuan darurat ke Aceh Tamiang berupa sandang, pangan, perlengkapan sanitasi, hingga obat-obatan untuk membantu warga yang terdampak langsung banjir besar.
Pertamina menegaskan bahwa rangkaian bantuan ini bukan langkah jangka pendek, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk memastikan masyarakat Sumatra tidak dipaksa menghadapi masa pemulihan seorang diri.***