Tragedi kebakaran Terra Drone pada 9 Desember 2025 menjadi salah satu bukti paling tragis bahwa baterai lithium-ion—komponen inti yang membuat drone bisa terbang tinggi dan lama—juga bisa berubah menjadi “bom waktu” mematikan jika tidak dikelola dengan benar.
Ketika satu atau beberapa sel baterai mengalami kegagalan termal (thermal runaway), reaksi berantai terjadi dalam hitungan detik: suhu melonjak ribuan derajat, gas mudah terbakar terlepas, dan ledakan keras memicu kebakaran hebat yang langsung menghasilkan asap beracun pekat.
Asap inilah—bukan api itu sendiri—yang merenggut 22 nyawa, termasuk seorang ibu hamil, karena menghirup Hydrogen Fluoride dan gas beracun lain dalam waktu singkat sudah cukup untuk membuat seseorang kehilangan kesadaran dan meninggal dunia.
Insiden ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa, melainkan peringatan keras bagi seluruh industri drone, kendaraan listrik, dan pengguna gadget bahwa baterai lithium-ion yang kita anggap “aman” setiap hari sebenarnya menyimpan potensi kehancuran luar biasa jika protokol keselamatan diabaikan.
Baterai lithium-ion (Li-ion) juga ada di mana-mana: HP, laptop, power bank, e-bike, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko serius jika tidak ditangani dengan benar.
Berikut fakta-fakta penting yang sering diremehkan:
1. Thermal Runaway – Reaksi Berantai yang Tak Terbendung
Ketika satu sel baterai overheat (karena overcharge, kerusakan fisik, panas ekstrem, atau cacat produksi), suhu bisa melonjak hingga >600°C dalam hitungan detik. Panas ini memicu sel di sebelahnya ikut overheat → ledakan berantai + api yang sangat sulit dipadamkan (kelas kebakaran D + gas beracun).
2. Mudah Terbakar & Api Jenis Baru
Baterai Li-ion menghasilkan oksigen sendiri saat terbakar (berbeda dengan bensin). Artinya, api tetap menyala meski disemprot air biasa atau dipadamkan CO₂. Butuh alat pemadam khusus kelas D atau bahan seperti Lith-Ex, Vermiculite, atau banyak air dalam jumlah besar (minimal 10.000 liter untuk EV).
3. Gas Beracun Mematikan
Saat terbakar, baterai mengeluarkan Hydrogen Fluoride (HF), Carbon Monoxide (CO), Hydrogen Cyanide (HCN) — gas yang bisa membunuh dalam hitungan menit bahkan tanpa luka bakar. Inilah mengapa banyak korban kebakaran baterai (termasuk Terra Drone) mati karena keracunan asap, bukan terbakar.
4. Penyebab Umum Thermal Runaway
Kebanyakan kasus bermula dari kebiasaan mengisi daya terlalu lama (overcharging) atau menggunakan charger dan kabel yang tidak original, kerusakan fisik seperti terjepit, terbentur keras, atau bahkan tertusuk benda tajam, paparan suhu ekstrem baik terlalu panas di atas 60°C maupun terlalu dingin di bawah 0°C, serta penggunaan baterai rekondisi atau baterai dengan cacat produksi yang tidak terdeteksi.
Selain itu, menyimpan puluhan hingga ratusan baterai secara rapat-rapat di satu tempat tanpa ventilasi yang baik (seperti yang diduga terjadi di gudang Terra Drone) akan mempercepat reaksi berantai jika salah satu sel mulai bermasalah.
5. Risiko Baterai Lithium-ion Dalam Penggunaan Sehari-hari
Power bank meledak di dalam saku celana karena terlalu panas atau tertekan, handphone terbakar saat dicas di atas kasur atau bantal karena aliran udara terhambat, sepeda listrik dan motor listrik yang terbakar hebat saat dicas semalaman di dalam rumah atau garasi tertutup, hingga baterai drone yang dibiarkan di dalam mobil yang terparkir di bawah terik matahari dan meledak secara spontan—semua kejadian ini sudah sering terjadi di Indonesia dan berbagai negara lain, tetapi masih banyak orang yang belum menyadari betapa cepat dan mematikannya bahaya yang mengintai dari benda kecil di saku kita.
6. Cara Mengurangi Risiko (Praktis & Murah)
✓ Gunakan charger dan kabel original / bersertifikasi
✓ Jangan pernah cas semalaman tanpa pengawasan
✓ Jangan cas di atas tempat tidur, sofa, atau barang mudah terbakar
✓ Simpan power bank/drone baterai di tempat sejuk, kering, dan berventilasi
✓ Jangan simpan ratusan baterai rapat-rapat di satu ruangan tanpa fireproof cabinet
✓ Pasang smoke detector + alat pemadam khusus Li-ion di rumah/gudang
✓ Jika baterai kembung, panas, berbau, atau bocor → segera buang ke tempat daur ulang resmi, JANGAN dibuang ke tong sampah biasa!