JAKARTA — Transjakarta memperkuat layanan transportasi inklusif dengan membuka ruang usaha bagi pelaku UMKM disabilitas melalui program “Disabilitas Berdaya dan Berkarya” yang digelar di Halte Tosari bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional.
Program tersebut digelar bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional dan menjadi bagian dari implementasi pilar Berdaya dalam kerangka keberlanjutan Transjakarta Bersih, Berdaya, Bestari.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin, hadir dalam kegiatan ini bersama perwakilan Sompo Insurance Indonesia. Ia menyambut baik kesempatan yang diberikan Transjakarta kepada pelaku UMKM disabilitas untuk memperkenalkan produk mereka di ruang publik.
“Alhamdulillah, Transjakarta telah membuka pintu bagi teman-teman disabilitas untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka di halte. Kami mengapresiasi kegiatan ini karena yang dijual bukan hanya barang, tetapi juga menunjukkan wujud perjuangan dan kemampuan luar biasa dari teman-teman disabilitas,” ujar Iqbal Akbarudin.
Sejumlah Program untuk Mendukung Kemandirian Disabilitas
Transjakarta menghadirkan berbagai inisiatif kolaboratif untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM disabilitas, antara lain:
Dukungan modal usaha bagi 20 pelaku UMKM disabilitas yang terdaftar di Jakpreneur.
- Pameran UMKM Disabilitas melalui kerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta dan Jakpreneur, menampilkan produk kreatif dari pelaku UMKM disabilitas.
- Donasi 50 kursi roda dari Sompo Insurance Indonesia untuk meningkatkan kenyamanan dan mobilitas pelanggan disabilitas di armada dan halte Transjakarta.
- Pelatihan roti, pastry, dan kopi hasil kolaborasi dengan Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia (YDKI) untuk membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.
Transjakarta Tegaskan Komitmen Inklusif
Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menutup acara dengan menekankan pentingnya menyediakan layanan setara bagi seluruh masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI, para kolaborator, serta teman-teman disabilitas atas kontribusi mereka. Inklusi bukan sekadar menyediakan akses, tetapi memberikan kesempatan yang setara. Transjakarta terus berkomitmen untuk memperkuat layanan yang inklusif, mulai dari peningkatan aksesibilitas armada dan halte hingga penyempurnaan layanan ramah disabilitas,” tutup Welfizon.
Dengan program ini, Transjakarta berharap dapat memperluas kesempatan ekonomi, meningkatkan aksesibilitas, serta memperkuat ekosistem transportasi publik yang ramah bagi penyandang disabilitas.