PT Pertamina Gas (Pertagas) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan dan swasembada energi Indonesia melalui dua proyek infrastruktur strategis: revitalisasi fasilitas LNG Arun di Aceh dan proyek pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang yang menghubungkan Jawa Barat hingga Jakarta Utara. Kedua proyek ini menjadi tonggak penting dalam mendukung kebijakan energi nasional, terutama di tengah dorongan pemerintah untuk memperkuat kemandirian energi berbasis sumber daya domestik.
Revitalisasi LNG Arun: Target Operasi 2026
Revitalisasi Tangki F-6004 di Lhokseumawe yang dikerjakan melalui anak perusahaan PT Perta Arun Gas (PAG) telah menunjukkan progres signifikan sejak pembangunan dimulai pada akhir 2023. Direktur Utama Pertamina Gas, Indra P. Sembiring, mengungkapkan bahwa tangki LNG berkapasitas 127.000 meter kubik tersebut ditargetkan rampung dalam waktu dekat dan siap beroperasi tahun depan.
“Dua proyek ini adalah wujud nyata komitmen Pertagas dalam memperkuat kemandirian energi nasional. Dengan membangun infrastruktur gas dan energi yang modern, andal, dan berkelanjutan, kami memastikan Indonesia memiliki distribusi energi yang tangguh,” ujar Indra, Kamis (11/12/2025).
Tangki F-6004 akan berperan sebagai komponen utama dalam menjadikan Arun sebagai hub LNG Asia, didukung posisinya yang strategis di jalur perdagangan internasional serta kedekatannya dengan pasar LNG global. Per Juni 2025, progres pembangunan tangki mencapai 81,1 persen, sementara fasilitas pendukung berada pada tahap 94,39 persen.
Pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang Capai 32 Persen
Di sisi lain, Proyek Pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang yang dibangun dengan skema Build, Maintenance & Transfer (BMT) dirancang untuk memperkuat distribusi BBM dari Terminal BBM Cikampek menuju Terminal BBM Plumpang—salah satu titik suplai energi terbesar bagi wilayah Jabodetabek.
Hingga November 2025, proyek sepanjang 96 kilometer tersebut telah mencatat 216.816 jam kerja selamat dengan melibatkan lebih dari 250 personel. Secara keseluruhan, progres konstruksi telah mencapai 32,42 persen, termasuk pembangunan pipa dan fasilitas pendukung.
Pipa ini merupakan bagian dari jaringan distribusi utama Balongan–Plumpang yang menyalurkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM per tahun untuk wilayah Jawa Barat dan Jakarta, atau sekitar 30 persen dari total konsumsi nasional. Penyelesaiannya pada 2027 diharapkan memperkuat keandalan suplai, mengurangi risiko logistik, serta menekan biaya dan jejak karbon distribusi energi.
Mendukung Agenda Swasembada Energi Nasional
Dalam momentum HUT ke-68 Pertamina, Pertagas kembali menegaskan perannya sebagai pilar strategis dalam pembangunan infrastruktur energi nasional. Langkah ini sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mendorong swasembada energi berbasis pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
Indra menegaskan bahwa integrasi infrastruktur yang terus diperkuat Pertagas Group menjadi modal penting untuk melayani pelanggan di berbagai sektor, sekaligus mendekatkan Indonesia pada cita-cita kemandirian energi. Proyek-proyek ini juga memperkuat portofolio beyond pipeline serta mendukung integrasi bisnis untuk melayani pasar LNG Trading internasional.