JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengambil langkah cepat dengan menyerap 40 ton cabai rawit merah milik petani Aceh yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatra.
Langkah pembelian cabai petani Aceh tersebut dilakukan untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar sekaligus melindungi pendapatan petani di tengah situasi pascabencana.
“Langkah penyerapan ini merupakan bentuk kehadiran negara agar petani tidak terlalu rugi akibat bencana dan hasil panen mereka tetap terserap pasar,” kata Mentan Amran dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Mentan Amran yang juga menjabat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menerima langsung kiriman puluhan ton cabai itu di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (17/12) malam.
Cabai yang dibeli berasal dari sejumlah sentra produksi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang sempat mengalami tekanan distribusi akibat bencana alam.
Dari total 40 ton cabai, sebanyak 15 ton diterbangkan langsung ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara melalui rute Bandara Rembele ke Bandara Halim Perdanakusuma.
Sisa pasokan cabai tersebut kemudian dialirkan ke Medan, Sumatera Utara, untuk memperkuat ketersediaan stok di wilayah sekitarnya.
“Pesan saya satu. Jangan merugikan petani kita. Kalau perlu, naikkan harganya. Supaya petani untung. Yang penting, jangan rugi,” tegas Amran.
Amran menjelaskan kebijakan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto agar armada Hercules dan helikopter yang mengangkut bantuan logistik tidak kembali dalam kondisi kosong.
“Ini pesawat bolak-balik ke Aceh, angkut bantuan dari pemerintah, maupun bantuan dari saudara-saudara kita. Jadi pulangnya kosong,” tegasnya.
Untuk distribusi di Jakarta, Kementerian Pertanian menggandeng pedagang cabai di Pusat Informasi Pasar Kramat Jati (PIKJ) guna menjaga stabilitas pasokan dan harga.
Amran menegaskan kebijakan distribusi pangan tersebut dirancang agar seluruh rantai pasok, mulai dari petani, pedagang, hingga konsumen, berjalan seimbang.
“Kita ingin semua tersenyum. Petani tersenyum, pedagang tersenyum, dan konsumen tersenyum karena harga tetap stabil. Jangan ada berteriak salah satunya,” ujar Mentan Amran.
Melalui langkah darurat ini, pemerintah menegaskan komitmen menjaga stabilitas harga, memastikan hasil panen terserap pasar, serta memperkuat kehadiran negara di saat petani menghadapi kondisi krisis.***