JAKARTA – Tersangka penembakan massal di Universitas Brown akhir pekan lalu ditemukan tewas. Pejabat pada Kamis (18/12/2025) menyatakan bahwa pria tersebut juga diyakini membunuh seorang profesor Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dua hari setelah insiden di Brown.
Pelaku diidentifikasi sebagai Claudio Neves Valente, warga negara Portugal berusia 48 tahun. Ia pernah menempuh studi doktoral di bidang fisika di Universitas Brown lebih dari dua dekade lalu. Motif penyerangan hingga kini masih belum terungkap.
Jaksa AS Leah Foley di Boston menegaskan Valente telah meninggal. Kepala Polisi Providence Oscar Perez bersama Jaksa Agung Rhode Island Peter Neronha menyebut Valente bunuh diri dan diyakini bertindak seorang diri.
Polisi menelusuri keberadaan Valente setelah menerima tip dari seseorang yang melihatnya di toilet kampus Brown. Dari mobil sewaan yang digunakan Valente, polisi menemukan rekaman toko yang menunjukkan ia mengenakan pakaian sama seperti dalam video penembakan, serta namanya tercatat dalam perjanjian sewa.
Jenazah Valente kemudian ditemukan di unit penyimpanan di Salem, New Hampshire, sekitar 30 km utara Boston. “Saya pikir kita tidak punya ide sama sekali mengapa sekarang, atau mengapa Brown, atau mengapa para mahasiswa ini, mengapa kelas ini,” kata Neronha, dilansir dari Reuters, Jumat (19/12/2025). “Itu benar-benar tidak diketahui oleh kami.”
Foley menambahkan, penyidik yakin Valente “membunuh profesor MIT Nuno Loureiro” pada Senin. Bukti yang ada dinilai cukup untuk menghubungkannya dengan kasus tersebut. Seorang pejabat di Providence menyebut Valente dan Loureiro pernah kuliah di universitas yang sama di Lisbon, Portugal.
Korban di Brown dan MIT
Penembakan di Universitas Brown menewaskan dua mahasiswa dan melukai sedikitnya delapan orang. Sementara itu, Loureiro ditemukan tewas di rumahnya di Brookline, Massachusetts, sekitar 80 km dari kampus Brown. Ia merupakan anggota Departemen Ilmu Nuklir dan Teknik serta Pusat Ilmu Plasma dan Fusi MIT.
Awalnya, otoritas menyatakan tidak ada kaitan antara penembakan di Brown dan kematian Loureiro. Namun, penyidik kini percaya kedua peristiwa tersebut saling berhubungan.
Penyelidikan Berlanjut
Polisi sempat merilis gambar pria bertopeng yang diyakini sebagai pelaku, berdasarkan kesaksian korban selamat. Rekaman menunjukkan tersangka berjalan di sekitar lokasi sebelum dan sesudah serangan. Otoritas juga menyebarkan foto seorang pria lain yang belum teridentifikasi sebagai saksi potensial.
Sehari setelah penembakan, polisi sempat menahan seorang individu, namun kemudian dibebaskan setelah dipastikan tidak terlibat.