John Herdman, pelatih sepak bola berkebangsaan Inggris kelahiran 19 Juli 1975 di Consett, County Durham, telah menjadi nama yang semakin sering disebut-sebut dalam dunia sepak bola internasional. Pada akhir 2025, rumor semakin kuat bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memilihnya sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Patrick Kluivert yang mundur.
Menurut sumber internal PSSI, Herdman menjadi kandidat terkuat setelah menolak tawaran dari Honduras dan negara lain, dengan kesepakatan yang dilaporkan mencakup kontrak untuk tim senior dan U-23. Herdman dikenal sebagai pelatih inovatif yang mampu membangun tim dari bawah, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi PSSI yang tengah berupaya membangun fondasi kuat untuk sepak bola Indonesia.
Jejak Karir John Herdman
Awal karir Herdman dimulai di Inggris, di mana ia memulai sebagai pemain muda di Sunderland AFC sebelum beralih ke peran pelatih. Pada usia 20-an, Herdman meninggalkan Inggris untuk mengejar peluang di Kanada, di mana ia bergabung dengan program pengembangan sepak bola pemuda.
Karirnya benar-benar melesat ketika ia ditunjuk sebagai pelatih tim nasional wanita Kanada pada 2006, awalnya sebagai koordinator pengembangan. Di bawah kepemimpinannya, tim wanita Kanada mengalami transformasi signifikan. Herdman memimpin tim meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012, sebuah pencapaian bersejarah bagi Kanada yang sebelumnya tidak pernah mencapai podium olimpiade dalam sepak bola wanita.
Strateginya yang berfokus pada psikologi tim, analisis data, dan pengembangan pemain muda menjadi kunci sukses, dengan tim mencetak rekor kemenangan dan meningkatkan peringkat FIFA mereka secara drastis.
Puncak karir Herdman di level wanita datang pada Olimpiade Rio 2016, di mana tim Kanada lagi-lagi meraih medali perunggu, memperkuat reputasinya sebagai pelatih yang bisa mengubah tim underdog menjadi pesaing global. Pada 2018, Herdman membuat langkah berani dengan beralih ke tim nasional pria Kanada, menjadi pelatih pertama yang melatih kedua gender di level nasional untuk negara yang sama.
Transisi ini awalnya kontroversial, tapi Herdman membuktikan kemampuannya dengan membawa tim pria Kanada lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 untuk pertama kalinya sejak 1986. Di Qatar, meski Kanada tersingkir di fase grup, penampilan mereka—termasuk gol cepat melawan Belgia—menunjukkan kemajuan signifikan, dengan pemain seperti Alphonso Davies dan Jonathan David berkembang di bawah bimbingannya.
Setelah Piala Dunia 2022, Herdman terus memimpin Kanada di Copa America 2024, di mana tim mencapai semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, mengalahkan Venezuela di perempat final melalui adu penalti. Prestasi ini membuat Herdman diakui sebagai arsitek kebangkitan sepak bola Kanada, dengan fokus pada budaya tim yang inklusif dan strategi berbasis data.
Namun, pada akhir 2024, Herdman mundur dari posisinya di Kanada setelah tim gagal lolos ke Olimpiade 2024, membuka peluang untuk tantangan baru. Rumor tentang PSSI muncul pada Desember 2025, dengan laporan bahwa anggota Exco PSSI sepakat mempekerjakannya setelah penolakan dari kandidat lain, termasuk penilaian karakter pemain Timnas Indonesia sebagai prioritas utamanya.
Rekam jejak Herdman menunjukkan dirinya sebagai pelatih yang adaptif dan visioner, dengan pengalaman membangun tim dari nol hingga level kompetitif internasional. Jika benar rumor PSSI terbukti, Herdman bisa membawa pendekatan segar ke Timnas Indonesia, fokus pada pengembangan pemuda dan strategi psikologis—sesuatu yang dibutuhkan Garuda untuk bangkit di kancah Asia.
Namun, tantangan seperti adaptasi budaya dan tekanan dari suporter akan menjadi ujian besar baginya. Hingga kini, PSSI belum mengonfirmasi secara resmi, tapi spekulasi terus bergulir di media sosial, menandai potensi babak baru dalam karir Herdman.