ACEH— TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus memperkuat peran kemanusiaannya dengan memberikan layanan trauma healing kepada masyarakat terdampak bencana di sejumlah wilayah Aceh, meliputi Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Lhokseumawe. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Dinas Psikologi Angkatan Laut (Dispsial) pada Jumat (19/12).
Program pemulihan psikologis tersebut menjadi bagian dari operasi kemanusiaan TNI AL yang difokuskan untuk membantu masyarakat bangkit secara mental, terutama anak-anak yang mengalami dampak psikologis pascabencana.
Dalam pelaksanaannya, personel Dispsial TNI AL dibagi ke dalam dua tim, yakni Tim A dan Tim B, yang bergerak secara bersamaan di beberapa titik pengungsian dan wilayah terdampak.
Tim B yang diperkuat oleh Letda Laut (KH) Satrio Putra Permana, S.Psi., bersama Kls Ttg Ridho Yulira Bintan, melaksanakan kegiatan trauma healing di Posko Pante Bidari, Aceh Timur. Di lokasi tersebut, tim memberikan terapi bermain (play therapy) kepada anak-anak pengungsi guna membantu meredakan trauma. Tim B juga melanjutkan dukungan psikologis dengan berkolaborasi bersama personel Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) KRI SHS kepada anak-anak yang berkunjung ke geladak heli KRI SHS-990.
Sementara itu, Tim A yang dipimpin Mayor Laut (KH) Junaid Ridha Akbar, M.Psi., Psikolog, bersama Letda Laut (KH) Husni Mubarok, S.Psi., bergerak ke Dusun Tamiang dan Dusun Banda Mulia, Aceh Tamiang. Tim ini bergabung dengan unsur Marinir serta tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan psikologi kepada anak-anak melalui metode play therapy. Selain pemulihan trauma, kegiatan juga diisi dengan edukasi kebencanaan sejak dini melalui lagu-lagu mitigasi bencana.
Melalui kegiatan ini, TNI AL menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan tidak hanya dalam menjaga kedaulatan laut, tetapi juga dalam misi kemanusiaan. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam mewujudkan TNI AL yang profesional, modern, dan dicintai rakyat.
“TNI AL berkomitmen hadir secara utuh untuk rakyat. Trauma healing merupakan bentuk kepedulian nyata TNI AL dalam membantu anak-anak dan masyarakat bangkit secara mental, sekaligus memastikan prajurit tetap memiliki kondisi psikologis yang prima dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” tegas Kasal.
Selain bantuan fisik, kehadiran TNI AL dalam penanganan bencana juga menitikberatkan pada pemulihan mental dan psikologis korban, sebagai bagian dari upaya menyeluruh membangun kembali kehidupan masyarakat terdampak.