NEW DELHI – Lima pesawat tempur buatan Perancis tiba di India pada Rabu (29/7), hal ini disebut menjadi salah satu upaya India untuk meningkatkan pertahanan udaranya ditengah ketegangan India dengan Tiongkok.
“Burung-burung (Pesawat tempur) telah mendarat dengan selamat di Ambala,” ungkap Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, dalam akun twitter pribadinya mengutip CNN.
“Pendaratan pesawat tempur Rafale di India ini menandai dimulainya era baru dalam sejarah militer kita.” lanjut Singh, ia juga mengatakan pesawat tempur ini akan menjadi revolusi di Angkatan Udara India (IAF).
Salah satu sistem kontrol penerbangan Rafale juga sangat mengesankan yakni terbang dengan auto pilot dalam mode mengikuti medan di semua kondisi cuaca.
“Pesawat ini memiliki kinerja terbang yang sangat baik dan senjatanya, radar dan sensor lainnya serta kemampuan peperangan elektronik adalah yang terbaik di dunia. Kedatangannya di India akan membuat IAF lebih kuat untuk mencegah segala ancaman yang mungkin ditimbulkan pada negara kita,” ujar Singh dalam siaran pers pemerintah.
Saat memberikan pidatonya dalam upacara penerimaan 36 pesawat tempur Rafale tersebut Rajnath Singh membandingkan pesawat tempur ini dengan pesawat Tiongkok, J-20. Rafale bukan jet siluman, namun sering disebut sebagai jet siluman karena keberadaannya sering tak terdeteksi radar.
Untuk diketahui Rafale telah digunakan dalam operasi di Afghanistan, Libya, Mali, Irak dan Suriah, kata Dassault Aviation di situs webnya.