New Delhi – India menyembunyikan wilayah kumuhnya selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di New Delhi. Pemerintah India memasang kain hijau di sekitar kawasan kumuh New Delhi saat sejumlah pemimpin negara berkumpul pada 9-10 September 2023 untuk menghadiri KTT G20.
Video yang memperlihatkan kain hijau yang digunakan untuk menutupi kawasan kumuh ini menjadi viral di media sosial setelah dibagikan oleh sejumlah warganet. Langkah ini menuai protes dari warga yang tinggal di wilayah kumuh Delhi.
Selain memasang kain di sekitar kawasan kumuh, pemerintah juga meminta agar kantor, pasar, dan restoran di wilayah tersebut ditutup selama tiga hari. Masyarakat juga disarankan untuk tinggal di rumah dan pergerakan mereka dibatasi.
Salah seorang warga, Devi (50), mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan tersebut. Ia berkomentar, “Kami telah tinggal di sini selama 13 tahun terakhir. Selama empat hari ke depan, tirai hijau ini akan menyelimuti kami karena tamu asing dari Perdana Menteri Modi telah tiba di India. Kami disembunyikan agar orang asing ini tidak dapat menyaksikan kemiskinan di Kamp Coolie kami.”
“Saat tiba waktunya pemilu, setiap politisi datang menemui kami. Mereka makan bersama kami dan membuat janji. Tapi, hari ini mereka malu dengan kehadiran kami,” tambahnya.
Saat KTT G20 diadakan, lebih dari 4.000 tunawisma yang tinggal di bawah jalan layang dan jalan raya dipindahkan ke tempat penampungan di pinggiran Delhi. Poster dengan gambar perdana menteri Narendra Modi yang menyambut para delegasi yang akan lewat dipasang di luar wilayah kumuh yang telah “disembunyikan.”
Seorang aktivis, Harsh Mander, menyebut tindakan ini sebagai “upaya besar-besaran untuk mengusir masyarakat miskin dari kota atau menghapus mereka dari pandangan publik.” Dia juga menyoroti fakta bahwa India, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, masih memiliki populasi yang hidup dalam kemiskinan terbesar di dunia.
Selain menutupi wilayah kumuh dengan kain, pemerintah India juga menghancurkan lapak-lapak yang ada di pinggir jalan menggunakan buldoser. Meskipun pemerintah mengklaim bahwa pembongkaran tersebut dilakukan karena bangunan-bangunan tersebut ilegal, banyak yang mempertanyakan mengapa tindakan ini baru dilakukan menjelang KTT G20, seolah-olah pemerintah ingin menyembunyikan masalah yang ada di negara tersebut.
Dalam tanggapan resmi, parlemen India menyatakan bahwa program pembersihan kota dari pengemis dan wilayah kumuh tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan KTT G20.