JAKARTA – Seorang oknum polisi, Bripda Aske Mabel, mengaku telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.
Melalui sebuah video, Aske Mabel menyatakan, “Hari ini kami umumkan bahwa Kodap Balim Timur Yali-Yalimo akan memanfaatkan peralatan logistik yang telah dirampas ini untuk perjuangan bangsa Papua Barat. Saya sendiri yang membawa keluar empat pucuk senjata AK-47 buatan China. Pada hari ini, 30 Oktober 2024, saya bertanggung jawab sebagai Panglima OPM TPNPB Kodap Balim Timur Yali-Yalimo,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno, menegaskan bahwa petugas kini tengah melakukan pengejaran terhadap Bripda Aske Mabel. “Kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum, sama seperti terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) lainnya,” ujar Kombes Bayu kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Peristiwa perampasan senjata ini terjadi pada 9 Juni lalu, sekitar pukul 04.00 WIT, di Mapolres Yalimo, Elelim, Papua Pegunungan. Saat itu, Bripda Aske, yang mengenakan pakaian preman, datang ke Mapolres dengan alasan untuk mencharger ponselnya. Tanpa ada kecurigaan, ia berhasil masuk dan menuju ruangan penyimpanan senjata api.
Dalam aksinya, Bripda Aske yang dalam kondisi mabuk, membawa tas ransel besar dan mencuri tiga pucuk senjata AK-47, sementara satu pucuk lainnya ia bawa dengan tangan. Ketika petugas yang berjaga menegur tindakan Aske, ia langsung mengokang senjata, sehingga petugas merasa terancam dan ketakutan. Akibatnya, petugas tersebut melarikan diri demi menyelamatkan nyawanya.
Kejadian ini menambah daftar panjang tindakan kejahatan yang melibatkan anggota aparat, dan saat ini pihak kepolisian bertekad untuk mengejar pelaku serta menegakkan hukum dengan tegas