Dalam upaya menciptakan Jakarta yang lebih hijau dan ramah lingkungan, Dharma Pongrekun, calon gubernur nomor urut 2, memperkenalkan sejumlah program untuk mendukung penggunaan transportasi berkelanjutan dan mengatasi berbagai masalah perkotaan
Dharma Pongrekun akan membuat teknologi tanpa lampu merah. Teknologi ini bertujuan menghilangkan lampu merah di persimpangan, menggantikannya dengan sistem lalu lintas pintar yang mampu mengatur aliran kendaraan secara otomatis. Dengan teknologi ini, efisiensi lalu lintas akan meningkat, sehingga waktu perjalanan lebih singkat dan konsumsi bahan bakar kendaraan berkurang.
Kemudian ia juga akan memanfaatkan Biodiesel alami dari nipah dan rumput Laut. Dharma Pongrekun berkomitmen mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dengan mengembangkan biodiesel dari sumber alami seperti nipah dan rumput laut.
Pemanfaatan sumber daya hayati lokal ini tidak hanya mendukung upaya dekarbonisasi, tetapi juga mengoptimalkan potensi alam Indonesia yang melimpah. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi gas rumah kaca.
Dharma Pongrekun juga akan mengurangi penggunaan listrik. Langkah-langkah ini bertujuan menekan konsumsi energi listrik secara keseluruhan dan memaksimalkan penggunaan sumber energi terbarukan dalam operasional perkotaan.
Terakhir, Dharma Pongrekun punya program yang kontroversial untuk mengurangi kepadatan penduduk dan beban transportasi di Jakarta, yaitu dengan mencabut Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi penduduk luar kota yang bekerja di ibu kota.
Kebijakan ini diusulkan untuk mengendalikan arus masuk penduduk yang dinilai turut berkontribusi pada kemacetan dan kepadatan transportasi. Dharma Pongrekun menganggap langkah ini perlu diambil guna memastikan keseimbangan antara jumlah penduduk dan kapasitas infrastruktur di Jakarta.