Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menyampaikan pernyataan penutup yang menggugah di akhir debat ketiga Pilkada Jakarta 2024. RK menegaskan komitmennya untuk terus belajar dan berkembang jika terpilih memimpin Jakarta.
“Kekuasaan itu hanya sementara, pemimpin tidak boleh sombong, harus rendah hati. Saya akan terus mendengar,” ujar RK. Dia mengakui bahwa dirinya bukanlah orang yang paling pintar, tetapi berjanji akan selalu belajar memahami dan melayani Jakarta.
RK menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun ibu kota, menegaskan bahwa proses pembangunan harus melibatkan peran aktif warga. “Setengah ide membangun Jakarta datang dari warga, setengahnya lagi dari pemimpin,” ungkapnya, menggambarkan visinya tentang sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Lebih jauh, RK berharap pemimpin Jakarta di masa depan mampu menghadirkan solusi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Ia mengingatkan bahwa kepemimpinan Jakarta telah diwarnai oleh kontribusi para gubernur dari berbagai latar belakang agama dan etnis. “Pemimpin harus memberi manfaat dengan solusi yang adil bagi semua golongan, karena Jakarta adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Pancasila,” tutup RK dengan penuh semangat.
RK juga menyebut para gubernur Jakarta terdahulu. “Jakarta teristimewa luar biasa. Gubernurnya beda golongan, beda etnisitas, beda agama, dari Pak Anies, Pak Ahok, Pak Jokowi, Pak Foke, sampai Pak Sutiyoso dan Bang Ali Sadikin. Itulah hebatnya Jakarta yang orangnya bekerja keras, ramah-ramah,” lanjut dia.