JAKARTA – Kepala Kepolisian Sektor Galang, Inspektur Polisi Satu Alex Yasral, memberikan penjelasan terkait bentrokan antara warga Kampung Sembulang Hulu, Pulau Rempang-Galang, Kepulauan Riau, dengan pekerja PT MEG pada Selasa (17/12). Peristiwa tersebut menyebabkan beberapa orang terluka.
Alex menjelaskan, peristiwa tersebut dimulai ketika seorang pekerja PT MEG berusaha mengamankan sebuah spanduk yang dipasang oleh warga. Spanduk tersebut berisi penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Tindakan ini memicu ketegangan di kalangan warga, yang merasa keberatan dengan pengamanan spanduk tersebut. Sebagai respons, warga menahan pekerja PT MEG dan mengikatnya selama beberapa jam.
Pekerja lainnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Galang, berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secara damai. Namun, meskipun Polsek Galang telah mencoba melakukan mediasi, proses perundingan tidak berhasil, dan pihak yang ditahan tetap tidak dibebaskan.
“Sudah ada upaya komunikasi dari Polsek Galang yang turun ke tempat kejadian, namun proses perundingan tidak membuahkan hasil dan pihak yang ditahan tetap tidak dilepaskan,” kata Alex.
Ketegangan yang terus meningkat akhirnya berujung pada bentrokan fisik antara warga dan pekerja PT MEG, yang mengakibatkan sejumlah orang terluka.
“Bentrokan mengakibatkan beberapa orang terluka, yakni satu orang dari PT MEG dan empat orang dari warga,” ujar Alex.
Polsek Galang kemudian meminta bantuan Polresta Barelang, yang menurunkan personel dari Satuan Samapta, dipimpin langsung oleh Kasat Samapta Polresta Barelang, untuk meredakan bentrokan. Aparat berupaya meminta kedua belah pihak menahan diri dan membantu korban luka mendapatkan perawatan medis.
Kepala Polresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Heribertus Ompusnggu, juga turun ke lapangan untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan baik, menjenguk korban yang masih dirawat, dan menghadiri Jumat Curhat di Desa Sembulang Hulu.
Alex menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk menjaga kondisi tetap kondusif dan menyelesaikan masalah melalui dialog. Ia juga mengimbau agar semua pihak tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya, demi menjaga kedamaian masyarakat.
Penjelasan ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang salah yang beredar, yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian hanya menyaksikan warga yang dipukul oleh sejumlah massa yang diduga utusan PT MEG. Saat ini, Polresta Barelang sedang mengusut kasus bentrokan tersebut setelah menerima dua laporan dari warga dan satu laporan dari PT MEG.