JAKARTA – Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, mengingatkan para pemimpin global agar tidak terburu-buru merespons kebijakan yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Ia menegaskan bahwa sikap tenang dan persiapan argumen yang kuat terhadap kebijakan Donald Trump lebih penting daripada reaksi instan.
“Satu-satunya saran saya untuk semua orang adalah jangan terlalu terburu-buru dalam merespons atau menilai,” ujar Banga dalam wawancara dengan Reuters di sela-sela Mission 300 Africa Energy Summit di Dar Es Salaam, Tanzania, Rabu (29/1/2025).
Menurutnya, para pembuat kebijakan sebaiknya menunggu hingga kebijakan benar-benar diterapkan sebelum mengambil tindakan.
“Saya pernah berurusan dengan Trump di masa lalu. Dia adalah orang yang sangat praktis, memahami angka, memahami daya tawar, dan memahami keuntungan. Anda harus mendatanginya dan menjelaskan apa yang bisa Anda tawarkan,” tambahnya.
Sementara itu, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kolombia berhasil diredam setelah Kolombia menyetujui permintaan Washington untuk menerima pesawat yang membawa migran yang dideportasi.
Sebelumnya, AS sempat mengancam akan menaikkan tarif impor dari Kolombia secara drastis, memberlakukan larangan perjalanan, serta mencabut visa pejabat Kolombia. Namun, kebijakan tersebut kini ditunda.
Banga juga mengakui bahwa kebijakan pembatasan perjalanan yang diterapkan pemerintahan Trump dapat berdampak pada aktivitas Bank Dunia. “Jika visa mereka tidak berlaku, itu menjadi masalah,” katanya.
Ia juga menyoroti keputusan Departemen Luar Negeri AS yang menghentikan seluruh bantuan luar negeri, baik yang sedang berjalan maupun yang baru direncanakan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Bank Dunia sejauh ini belum terdampak, mengingat sistem operasionalnya berbeda dari bantuan bilateral.
Terkait kebijakan kerja, Banga menyatakan bahwa Bank Dunia tetap menerapkan aturan kerja empat hari dalam sepekan.
“Saya mengharapkan karyawan Bank Dunia untuk kembali bekerja di kantor empat hari dalam seminggu. Tidak ada rencana untuk meningkatkan menjadi lima hari,” jelasnya.
Keputusan ini bertolak belakang dengan kebijakan Trump yang mewajibkan pegawai federal AS bekerja di kantor lima hari dalam seminggu.
Di tengah berbagai perubahan kebijakan yang terjadi di bawah pemerintahan Trump, Bank Dunia dan para pemimpin dunia diimbau untuk tidak bereaksi tergesa-gesa sebelum melihat bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar dijalankan.***




