TANGSEL – Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, mengapresiasi inisiatif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di Kota Tangerang Selatan.
Program ini merupakan bagian dari janji politik pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024 lalu.
Dimulai secara resmi pada 6 Januari 2025, MBG bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi kelompok masyarakat rentan, termasuk balita, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.
Dengan target menjangkau 17 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, program ini diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan anak dan mengurangi angka stunting serta malnutrisi di Indonesia.
“Masalah malnutrisi dan stunting memang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, meskipun sejumlah program telah dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan ini.”
“Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang telah berperan dalam menurunkan angka stunting di beberapa daerah,” ungkap Agun usai meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan Kamis (13/2/2025).
Oleh karena itu, menurutnya program MBG juga diharapkan dapat memberi dampak positif dalam pemenuhan gizi masyarakat serta menurunkan angka stunting secara signifikan.
Menurut data ASEAN Food Nutrition Report 2021, Indonesia masih memiliki angka kekurangan gizi yang cukup tinggi, dengan sekitar 24,1 juta penduduk mengalami malnutrisi.
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dari Kementerian Kesehatan RI juga mencatat beberapa provinsi dengan tingkat stunting tertinggi, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua.
Agun menambahkan bahwa MBG tidak hanya berfokus pada aspek pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif.
Program ini memberdayakan UMKM, petani, dan nelayan dalam penyediaan bahan pangan, sehingga turut menggerakkan ekonomi lokal. Dari sisi lingkungan, MBG diprediksi dapat membantu mengurangi jejak karbon dengan pendekatan berkelanjutan.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran MBG. Pengawasan ketat perlu dilakukan agar alokasi dana tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, sehingga manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi solusi konkret dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, mengatasi masalah stunting, serta memperkuat kesejahteraan sosial secara menyeluruh di Indonesia.***